DETAIL DOCUMENT
STUDI PELUANG PENERBITAN OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI ERA DESENTRALISASI FISKAL (Studi Kasus: Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Bekasi)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
PRIANDITA (NIM 15404066), WINDA (STUDENT ID : )
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Kebutuhan masyarakat akan prasarana dasar seperi air bersih dan jaringan jalan meningkat dari tahun ke tahun. Di era desentralisasi fiskal seperti saat ini, pemerintah daerah didesak untuk dapat segera menyediakan sendiri dana segar agar pembangunan prasarana-prasarana tersebut dapat terlaksana. Sementara itu, ketersediaan dana APBD sangat terbatas dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan akan pembangunan tersebut. Karena itulah perlu dicari sumber pembiayaan alternatif lain diluar APBD. Obligasi daerah, di era desentralisasi fiskal, muncul sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan yang potensial dengan syarat dan prasyarat yang terlebih dahulu harus dapat dipenuhi oleh masing-masing kota di wilayah penelitian.Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan peluang dari 4 kota di wilayah studi, yaitu Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Bekasi sebagai kota-kota penyangga dari Pusat Kegiatan Nasional Ibukota DKI Jakarta dalam menerbitkan obligasi daerah sebagai alternatif sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur perkotaan yang menjadi prioritas pembangunan daerah masing-masing kota tersebut.Analisis yang dilakukan meliputi analisis kapasitas fiskal untuk mengetahui seberapa besar kemampuan masing-masing kota dalam melakukan pinjaman dan benefit cost analysis guna mengetahui kelayakan dari proyek pembangunan yang pelaksanaannya akan dibiayai melalui penjualan surat-surat obligasi tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, keempat kota di wilayah studi dinyatakan dapat melakukan pinjaman melalui obligasi untuk membiayai pembangunan infrastruktur perkotaan di daerahnya. Hal ini karena kapasitas fiskal keempat kota tersebut mencukupi kebutuhan biaya investasi pembangunan infrastruktur dan proyek pembangunan infrastruktur di keempat kota tersebut sendiri layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV positif, IRR i, serta nilai BCR >1.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung