BIOTRANSFORMASI KININ MENGGUNAKAN KULTUR KALUS DAN SUSPENSI SEL TANAMAN TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM L.) DAN TAPAK DARA (CATHARANTHUS ROSEUS (L.) G. DON )
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
HANDAYANI (NIM 10704055), YANI (STUDENT ID : )
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Metode kultur jaringan tembakau (Nicotiana tabacum L.) dan tapak dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don) telah banyak digunakan dalam berbagai percobaan. Kultur jaringan dapat digunakan untuk proses biotransformasi dengan menambahkan metabolit tertentu yang tidak dihasilkan oleh tanaman yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemungkinan potensi kultur jaringan N. tabacum dan C. roseus untuk biotransformasi kinin. Inisiasi kalus dilakukan dengan menumbuhkan eksplan pada media padat Schenk Hildebrant (SH) dengan penambahan 2 mg/l NAA + 0,2 mg/l kinetin untuk N. tabacum dan 1,5 mg/l 2,4-D + 0,15 mg/l kinetin untuk C. roseus. Subkultur kalus dilakukan setiap 3-4 minggu. Kultur suspensi dibuat dengan mendispersikan kalus ke dalam media cair. Percobaan biotransformasi kinin dilakukan dengan menambahkan kinin sejumlah 0,2 mg/ml pada media padat dan 0,1 mg/ml pada media cair. Analisis produk biotransformasi dilakukan dengan mengekstraksi sel dan media, dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) ekstrak. Biotransformasi kinin terjadi pada kultur N. tabacum dan C. roseus, akan tetapi terjadinya sangat lambat. Metabolit baru yang diduga merupakan hasil biotransformasi kinin terbentuk pada kultur N. tabacum dan C. roseus. Jumlah metabolit baru pada kultur C. roseus lebih bervariasi daripada kultur N. tabacum.
Metode kultur jaringan tembakau (Nicotiana tabacum L.) dan tapak dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don) telah banyak digunakan dalam berbagai percobaan. Kultur jaringan dapat digunakan untuk proses biotransformasi dengan menambahkan metabolit tertentu yang tidak dihasilkan oleh tanaman yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemungkinan potensi kultur jaringan N. tabacum dan C. roseus untuk biotransformasi kinin. Inisiasi kalus dilakukan dengan menumbuhkan eksplan pada media padat Schenk Hildebrant (SH) dengan penambahan 2 mg/l NAA + 0,2 mg/l kinetin untuk N. tabacum dan 1,5 mg/l 2,4-D + 0,15 mg/l kinetin untuk C. roseus. Subkultur kalus dilakukan setiap 3-4 minggu. Kultur suspensi dibuat dengan mendispersikan kalus ke dalam media cair. Percobaan biotransformasi kinin dilakukan dengan menambahkan kinin sejumlah 0,2 mg/ml pada media padat dan 0,1 mg/ml pada media cair. Analisis produk biotransformasi dilakukan dengan mengekstraksi sel dan media, dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) ekstrak. Biotransformasi kinin terjadi pada kultur N. tabacum dan C. roseus, akan tetapi terjadinya sangat lambat. Metabolit baru yang diduga merupakan hasil biotransformasi kinin terbentuk pada kultur N. tabacum dan C. roseus. Jumlah metabolit baru pada kultur C. roseus lebih bervariasi daripada kultur N. tabacum.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
