DETAIL DOCUMENT
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR TABLET KOMBINASI PARASETAMOL, ASETOSAL, DAN KAFEIN RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN FTIR SERTA UJI KOMPARASI TERHADAP KCKT
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
YEKI MANOSA NIM : 10714048, ELSA (STUDENT ID : )
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Pada penelitian sebelumnya telah dilaporkan penetapan kadar simultan tablet kombinasi parasetamol (PCT) dan asetosal (ACT) menggunakan FTIR. Selanjutnya, pada penelitian ini metode tersebut akan dikembangkan dengan menambah komponen ke tiga yaitu kafein (KF) yang memiliki dosis relatif kecil dibandingkan dua komponen sebelumnya. Pengujian spesivisitas menunjukkan puncak khas untuk pengukuran kafein pada bilangan gelombang 2967 Ã?Â?2930 cm- 1 . Sementara itu, untuk PCT dan ACT masingmasing pada 3344 Ã?Â?3310 cm -1 dan 1822 Ã?Â?1877 cm -1 , seperti yang dilaporkan sebelumnya. Disebabkan sensitivitas yang rendah, maka untuk kafein dilakukan metode standar adisi. Dengan metode tersebut, diperoleh kurva kalibrasi ke tiga komponen yang telah memenuhi syarat linearitas dengan masing-masing menunjukkan koefisien regresi linear (r) ≥0,999. Parameter validasi yang lain, yakni akurasi, presisi intraday dan inter-day, rentang, batas deteksi (LOD), dan batas kuantitasi (LOQ) juga dibuktikan memenuhi syarat keberterimaan. Selanjutnya, dilakukan studi komparasi terhadap metode kompendial, yaitu KCKT. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai LOD/LOQ dari metode FTIR adalah seratus kali lebih besar dibandingkan KCKT. Namun demikian, secara umum metode FTIR masih layak digunakan sebagai metode alternatif pada rentang dosis obat yang diperiksa, dibuktikan dengan hasil pengujian terhadap sediaan tablet kombinasi yang diperoleh dari pasaran. Dari uji t data tak berpasangan, diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua metode tersebut. Keunggulan dari metode analisis FTIR adalah kemudahan preparasi sampel, waktu pengukuran yang singkat, biaya yang lebih murah, dan bebas pelarut. Dengan demikian, metode ini dapat dianggap layak sebagai metode alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung