DETAIL DOCUMENT
DESAIN DAN EVALUASI KEANDALAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
WIDYANINGSIH - NIM : 25016009 , EUNEKE (STUDENT ID : )
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada infrastruktur penghubung terutama di daerah-daerah pedesaan di Indonesia, saat ini tengah gencar dibangun jembatan gantung bentang panjang untuk pejalan kaki dan sepeda motor sebagai sarana penghubung antar desa dengan harapan mampu meningkatkan perekonomian di pedesaan di Indonesia. Menanggapi hal tersebut pemerintah menerbitkan pedoman perencanaan jembatan gantung untuk pejalan kaki pada tahun 2010 yang berjudul Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2010 tentang Pemberlakukan Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung Untuk Pejalan Kaki. Dalam pedoman tersebut nilai beban hidup merata yang harus mampu ditahan oleh jembatan adalah sebesar 5 kPa. Dengan mengacu pada pedoman tersebut, direncanakanlah sebuah jembatan gantung dengan panjang total 127.34 meter. Nilai lendutan jembatan yang paling maksimum akibat beban 5 kPa adalah sebesar 433.63 mm, yang masih lebih kecil dibandingkan dengan lendutan ijin sebesar 500 mm. Tegangan kabel maksimum diperoleh sebesar 167.41 MPa yang juga masih lebih kecil dibandingkan tegangan ijin kabel sebesar 372.96 MPa. Tegangan batang penggantung maksimum diperoleh sebesar 172.93 MPa yang lebih kecil dibandingkan tegangan ijin baja sebesar 200 MPa. Elemen terakhir yang ditinjau adalah elemen pilar yang memiliki tegangan maksimum 88.81 MPa yang juga masih memenuhi nilai tegangan ijin baja untuk kondisi tekan sebesar 97.63 MPa. Setelah diperoleh jembatan yang aman terhadap beban dari pedoman, dilakukan analisa menggunakan beban bergerak dari sepeda motor dan pejalan kaki. Selain itu, untuk mengetahui perilaku dinamis struktur dilakukan evaluasi dinamis untuk jumlah pejalan kaki 1 orang dan 10 orang yang menghasilkan luaran nilai frekuensi struktur akibat fungsi beban pejalan kaki sebesar 1.2 Hz dan 0.81 Hz. Sementara frekuensi natural struktur jembatan adalah 0.368 Hz. Rasio perbandingan kedua frekuensi bernilai 3.261 untuk pejalan kaki tunggal dan 0.49 untuk 10 pejalan kaki, yang menunjukkan bahwa struktur jembatan memiliki kemungkinan beresonansi jika dilewati oleh 10 orang beriringan. Yang terakhir, struktur jembatan dievaluasi terhadap 80 variasi beban kendaraan dan pejalan kaki. Dari evaluasi keandalan struktur menggunakan variasi beban hidup apa adanya, diperoleh keandalan struktur jembatan sebesar 100%. Sehingga dapat dikatakan bahwa beban 5 kPa yang disyaratkan oleh pedoman memiliki nilai yang konservatif dan akan menghasilkan struktur jembatan yang sangat aman. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung