DETAIL DOCUMENT
REAKSI METATESIS OLEFIN ASAM OLEAT PADA MINYAK KELAPA SAWIT
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
MARIA GUSTAVINI (NIM : 10513005), EVA (STUDENT ID : )
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Minyak bumi merupakan salah satu sumber bahan bakar yang dibutuhkan manusia. Di Indonesia, produksi dan cadangan minyak bumi dilaporkan semakin menurun setiap tahunnya. Hal ini berbanding terbalik dengan konsumsi minyak bumi di Indonesia yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Sehingga, diperlukan suatu bentuk energi alternatif lain yang dapat diperbaharui. Salah satunya dengan mengembangkan energi alternatif dari minyak nabati dengan kandungan asam oleat yang cukup tinggi seperti minyak kelapa sawit. Asam oleat dapat dijadikan sumber senyawa hidrokarbon yang memiliki karakteristik seperti bensin, minyak tanah atau diesel melalui reaksi pemutusan ikatan rangkap serta reaksi esterifikasi/hidrogenasi. Pemutusan ikatan rangkap asam oleat dapat dilakukan melalui reaksi metatesis olefin dengan bantuan katalis homogen. Reaksi metatesis olefin asam oleat dapat menghasilkan senyawa α-olefin yang merupakan bahan baku senyawa biofuel karena memiliki karakteristik seperti bensin dan minyak tanah. Penelitian mengenai energi terbarukan yang berasal dari minyak kelapa sawit sangat baik untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Pada penelitian ini dilakukan reaksi etenolisis minyak kelapa sawit komersial yang digunakan untuk menggoreng yang mengandung 45% asam oleat dengan gas etilen dan katalis Grubbs generasi II. Hasilnya, diperoleh campuran senyawa dekena dan 9-dekenoat serta senyawa fraksi berat lain seperti 9-oktadekena dan 9-oktadekedioat yang merupakan produk reaksi self-metathesis asam oleat. Pemisahan fraksi ringan dari campuran dilakukan dengan cara distilasi vakum menggunakan alat kuegelrohr. Distilasi dilakukan dengan pemanasan pada suhu 175oC yang merupakan titik didih dekena. Diperoleh fraksi yang memiliki karakteristik tidak berwarna, viskos, dan berbau khas. Hasil pengukuran H1 NMR (500 MHz) dari produk menunjukkan adanya ikatan rangkap internal. Hal ini menandakan bahwa dekena tidak berhasil diisolasi. Fraksi ringan yang berhasil dipisahkan merupakan senyawa 9-nonadekena. Untuk memisahkan fraksi berat dari campuran, dilakukan reaksi esterifikasi sisa campuran dengan metanol dan katalis NaOH. Diperoleh tiga produk yang dipisahkan menggunakan kromatografi kolom gravitasi dalam eluen n-Heksana: Etil asetat = 95:5. Hasil pengukuran H1 NMR (500 Mhz) dan C13 NMR (125 MHz) menunjukkan bahwa produk hasil esterifikasi adalah 9-oktadekena, metil palmitat, dan metil-9-oktadekedioat. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung