DETAIL DOCUMENT
Rencana Strategi Bisnis untuk Mengurangi Kredit Macet di Bank (Studi Kasus di Bank Swasta di Bandung, Jawa Barat)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Novia Lie-29116100, Everlin (STUDENT ID : )
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Bank ABC sebagai salah satu bank nasional, saat ini tengah menghadapi permasalahan terkait dengan semakin tingginya angka kredit macet di bank tersebut dari tahun ke tahun. Sejak 2014 hingga 2017 terlihat jumlah kredit macet semakin meningkat hingga hampir mencapai limit batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, yaitu maksimal sebesar 5%. Tingginya angka kredit macet dapat mempengaruhi kredibilitas dan reputasi perusahaan, sehingga sangatlah penting bagi Bank ABC untuk mencari cara mengurangi dan mengatasi kredit macet. Penelitian ini bertujuan untuk membantu Bank ABC menelaah masalah kredit macet, dengan mengambil sampel masing-masing sebanyak 30 debitur dari kredit bermasalah di Commercial dan di SME. Dari masing-masing 30 sampel yang telah diambil datanya kemudian diolah dengan perhitungan Altman Z-Score dan Time Interest Earned. Penulis juga melakukan kalkulasi perhitungan berdasarkan teori US Index, sebagai tambahan metode analisa. Untuk data keuangan yang diperhitungkan dari tiap debitur adalah data keuangan tahun 2014, 2015 dan 2016. Dalam teorinya, Altman Z-Score merupakan alat bantu analisa kredit yang memperhitungkan beberapa rasio keuangan secara sekaligus (rasio profitabilitas, rasio hutang, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas) untuk mendeteksi dan memperkirakan kemungkinan debitur berada dalam kondisi kesulitan keuangan atau tidak serta memperkirakan kemungkinan kebangkrutan. Time Interest Earned, dalam teorinya, mempergunakan pembagian dari pendapatan sebelum bunga dan pajak, dengan biaya bunga. Perhitungan ini dipergunakan untuk mengukur sejauh mana debitur mampu membayar kewajiban bunganya dengan mempergunakan pendapatan usahanya. Sementara itu, US Index adalah alat bantu yang dapat dipergunakan dalam proses analisa kredit untuk melihat kemampuan angsur dan kelayakan debitur untuk diberikan pinjaman di bank. Bank ABC disarankan untuk melakukan penyesuaian pada debitur dan menerapkan suku bunga pinjaman yang sesuai, karena kebijakan suku bunga yang tidak efektif dapat meningkatkan suku bunga pinjaman yang akan berdampak pada meningkatnya NPL. Bank sentral (dalam hal ini Bank Indonesia) agar menerapkan kebijakan yang tepat terkait suku bunga yang diterapkan bank agar dapat meregulasi sebaran suku bunganya. Bank agar menerapkan manajamen resiko kredit yang efektif dan efisien, sehingga dapat memastikan pinjaman sesuai dengan kemampuan bayar, tidak ada penyimpangan pinjaman dan menerapkan standar pinjaman untuk meminimalisir resiko kredit. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung