DETAIL DOCUMENT
STUDI POTENSIOMETRIK KAWAT EMAS BERLAPIS POLIPIROL SEBAGAI MATERIAL SENSOR ION FOSFAT
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Hikmat (STUDENT ID : 20511020)
(LECTURER ID : 0028024902)
Subject
Kimia 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Pembuatan Molecular Imprinted Polymers (MIP) fosfat sebagai material sensor ion fosfat dipelajari dalam penelitian ini. Fosfor (biasa terdapat dalam bentuk fosfat) adalah nutrisi esensial untuk seluruh tanaman dan dalam pertanian modern. Selain itu, fosfat merupakan penyebab eutrofikasi di bendungan penyimpanan, pabrik pengolahan limbah, sungai, dan danau, juga merupakan penyebab bau jamur selama musim panas. Pelepasan ion fosfat sebanyak 10 ?g L-1 ke badan air dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sehingga pemantauan ion fosfat sangat penting. Kebutuhan kontrol yang tepat terhadap jumlah fosfat yang ditambahkan ke tanaman maupun yang berada di badan air yang cepat dan sederhana serta cara pengukuran fosfat yang selektif, sensitif, dan akurat dapat dipenuhi oleh sensor selektif fosfat yang dibuat dari MIP fosfat dengan menggunakan polimer konduktif sebagai sensor fosfat. Permasalahan yang muncul pada penelitian ini adalah bagaimana cara sintesis MIP fosfat, mengkarakterisasi dan mengujinya. Penelitian diawali dengan membuat elektroda referensi. Elektroda referensi dibuat dengan melapis kawat Ag dengan AgCl. Kawat Ag dielektrolisis dalam larutan KCl 3 M dengan potensial sebesar 2 volt selama 15 menit. Kawat Ag yang telah terlapis AgCl kemudian dimasukkan ke dalam badan elektroda, lalu diisi oleh larutan KCl 3 M. Elektroda referensi dikarakterisasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Hasil karakterisasi menunjukkan elektroda referensi yang dibuat memiliki puncak oksidasi sedikit bergeser dibandingkan elektroda referensi komersil. Tetapi, pergeseran yang terjadi relatif kecil, sehingga karakteristik elektroda referens buatan dianggap sama dengan elektroda referens komersil. Sehingga dapat disimpulkan elektroda referens yang dibuat bisa digunakan dalam penelitian ini. Proses pembuatan MIP menggunakan potensiostat dari E?DAQ tipe e?corder 401 dengan metode voltammetri siklik. Kondisi kerja alat saat pembuatan MIP diatur pada parameter arus 2 ?A, rentang potensial antara -0,9 hingga 1,0 V, laju pindai 100 mV/s dan siklus 10 kali. Uji selektifitas MIP fosfat dilakukan menggunakan metode potensiometri. Pembuatan larutan elektropolimerisasi MIP dilakukan dengan mencampurkan pirol 0,05 M, difenil fosfat 0,05 M, etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) 0,05 M, dan NaClO4 0,5 M dalam 25 ml akuades. Hasil optimasi pembuatan MIP diperoleh pada kondisi kerja alat arus 50 ?A, rentang potensial antara -0,8 hingga 0,6 volt, laju pindai 100 mV/s, dan siklus 10 kali. Hasil elektropolimerisasi berupa lapisan hitam yang menempel pada kawat emas. Hasil elektropolimerisasi pirol ini sesuai dengan acuan voltammogram elektropolimerisasi pirol. MIP fosfat kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer infra merah. Hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer infra merah tidak dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah material yang disintesis merupakan polipirol atau bukan. Hal ini karena puncak?puncak yang dihasilkan masih melebar. Selain itu, pola spektra yang dihasilkan tidak sesuai dengan spektra polipirol. Sehingga karakterisasi dilakukan dengan pengamatan visual. Pengamatan secara visual terhadap elektroda yang disintesis yaitu fasa padat berwarna hitam, dan melekat pada kawat emas yang digunakan. Hasil Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa morfologi polipirol yang disintesis seragam, teratur, dan memiliki rongga?rongga. Elektroda MIP kemudian diuji selektivitasnya menggunakan anion PO4 3?, HPO42-, dan H2PO4 - dengan variasi konsentrasi 10?1?10?7 M serta ion pengganggu Cl?, NO3-, dan SO42-. Hasil uji dan perhitungan koefisien selektivitas menunjukkan elektroda MIP yang dibuat dapat merespon terhadap anion fosfat dengan adanya anion pengganggu. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung