Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Adhimukti Prayitno, Ryan (STUDENT ID : 23015007)
(LECTURER ID : 0007015402)
Subject
Teknik kimia
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
ABSTRAK
PENGARUH EKSTRAKSI DAN PEMURNIAN TERHADAP
KUALITAS MINYAK BIJI NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM
INOPHYLLUM L.)
Oleh:
Ryan Adhimukti Prayitno
NIM: 23015007
(Program Studi Magister Teknik Kimia)
Cadangan minyak di Indonesia sampai saat ini mengalami penurunan seiring
dengan meningkatnya konsumsi. Biofuel merupakan bahan bakar yang berasal dari
sumber daya alam yang dapat diperbarui yang dapat diolah menjadi minyak nabati
yang diperoleh dari tumbuhan. Nyamplung yang mengandung minyak pada inti biji
sebanyak 40-73% merupakan salah satu sumber biofuel.
Minyak biji nyamplung diambil dengan cara mekanik dengan temperatur
pemanasan awal 70-90oC selama 10-30 menit dan ekstraksi dengan pelarut nheksana
menggunakan Soxhlet pada pengayakan inti biji 20-40 mesh dan
temperatur 80oC selama 6-8 jam; degumming dengan penambahan H3PO4 85%
sebanyak 0,1-0,3%-w/w minyak; neutralization dengan penambahan KOH dengan
kelebihan 0-4%-w/w angka asam minyak; bleaching selama waktu 15-30 menit
menggunakan tanah pemucat bentonit dan arang masing-masing 1%-w/w minyak;
dan karakterisasi minyak sebelum dan sesudah pemurnian berupa angka asam,
angka penyabunan, angka iodium, angka peroksida, kadar materi tidak tersabunkan,
dan kadar fosfor.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa minyak yang diperoleh dari ekstraksi
mekanik lebih baik daripada ekstraksi Soxhlet. Degumming, neutralization, dan
bleaching dibutuhkan untuk memurnikan minyak tanpa mengabaikan satu proses
pemurnian. Minyak nyamplung setelah pemurnian diperoleh dengan angka asam
0,14 mg KOH/gr minyak, angka penyabunan 156,49 mg KOH/gr minyak, angka
iodium 90,42 gr I2/100 gr minyak, angka peroksida 0,99 meq O2/kg minyak, kadar
materi tidak tersabunkan 0,18%-w/w, dan kadar fosfor 35,35 mg P/kg minyak.
Kata kunci: Nyamplung, ekstraksi mekanik, Soxhlet, degumming, neutralization,
bleaching