DETAIL DOCUMENT
ANALISIS KESTABILAN LERENG MASSA BATUAN PADA RUAS JALAN TAWAELI-TOBOLI KM 34 – 39, KABUPATEN DONGGALA, PROVINSI SULAWESI TENGAH
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Elsura Jannah, Clearesta (STUDENT ID : 12013073)
(LECTURER ID : 0012027001)
Subject
Geologi, hidrologi & meteorologi 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Daerah penelitian terletak pada ruas jalan Tawaeli-Toboli KM 34-39 Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah dengan koordinat 0o 42? 55,1?? LS, 119o 57? 24,5?? BT sampai dengan 0o 43? 25,9?? LS, 119o 58? 30,1?? BT. Morfologi daerah penelitian umumnya berupa perbukitan tinggi dengan lereng terjal dan rawan terhadap erosi. Litologi pada daerah penelitian berupa sekis yang termasuk dalam Kompleks Batuan Metamorfis berumur Pra-Tersier dan intrusi granodiorit. Daerah penelitian memiliki lereng batuan terjal sebagai hasil pemotongan lereng dalam proyek pelebaran jalan. Titik lokasi pengamatan lereng massa batuan dibagi menjadi lima, yaitu SC-85 (KM 34), SC-87 (KM 34,5), SC-102 (KM 35,9), SC-125 (KM 38,2), dan SC-128 (KM 38,5). Uji sifat fisik batuan diperoleh nilai berat isi 25,1-26,3 kN/m3 untuk granodiorit dan 25,9-28,7 kN/m3 untuk sekis. Uji sifat indeks diperoleh nilai palu Schmidt (SHV) granodiorit 58-62 (190-265 MPa) dan sekis 21-51 (30-185 MPa), artinya batuan yang ada bersifat kuat sedang hingga kuat ekstrem. Analisis kestabilan lereng massa batuan dilakukan dengan metode Rock Mass Rating (RMR), metode kinematik, dan Slope Mass Rating (SMR). Klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) menunjukkan kategori massa batuan kelas II (batuan baik) pada SC-85 dan SC-87, serta kelas III (batuan cukup baik) pada SC-102, SC-125, dan SC-128. Analisis kinematik menunjukkan pola tipe keruntuhan jungkiran (SC-85, SC-87, dan SC-128) dan tipe keruntuhan baji (SC-102 dan SC-125). Klasifikasi Slope Mass Rating (SMR) menunjukkan kategori lereng kelas III (stabil sebagian) pada SC-85, SC-87, SC-102, dan SC-125, serta lereng kelas IV (tidak stabil) pada SC-128. Prioritas penanganan dapat dipertimbangkan berdasarkan persentase kemungkinan terjadinya keruntuhan. Rekomendasi perkuatan untuk menjaga kestabilan lereng berdasarkan kelas SMR antara lain berupa paritan kaki lereng, pemasangan jala kawat baja, beton tembak, baut batuan atau jangkar, dinding pasangan batu, dan drainase. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung