DETAIL DOCUMENT
DAYA DUKUNG SEDIMEN LAUT UNTUK MENUNJANG RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DAERAH TELUK JAKARTA
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Prasetio, Yoga (STUDENT ID : 12011045)
(LECTURER ID : 0012027001)
Subject
Geologi, hidrologi & meteorologi 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Daerah penelitian terletak di Teluk Jakarta yang secara administratif berada di perairan Laut Jawa yang terletak di sebelah utara Provinsi DKI Jakarta. Daerah ini merupakan bagian dari suatu rencana reklamasi laut yang akan digunakan untuk hunian tempat tinggal, gedung perkantoran, pabrik industri berat, bendungan raksasa, dan lain-lain. Rencana ini menjadi faktor yang sangat penting yang melandasi pelaksanaan analisis daya dukung sedimen laut di daerah ini. Analisis dilakukan didasarkan pada data laboratorium dan SPT untuk sedimen permukaan maupun bawah permukaan laut. Batimetri Teluk Jakarta tergolong kelas lereng landai. Hasil analisis data tiga sumur bor memperlihatkan stratigrafi daerah ini yang tersusun atas fasies pasir pantai hingga lempung lepas pantai dan secara umum mencerminkan berlangsungnya fase transgresi. Berdasarkan hasil analisis daya dukung untuk fondasi dangkal, sedimen laut Teluk Jakarta dapat dibagi ke dalam empat satuan yakni: (a) Satuan Lanau dengan nilai daya dukung izin (qall) sebesar 3 ? 16 kN/m2, (b) Satuan Lanau Lempungan dengan qall sebesar 6,5 ? 33 kN/m2, (c) Satuan Lanau Pasiran dengan qall sebesar 65 ? 228 kN/m2, dan (d) Satuan Pasir dengan qall sebesar 490 ? 653 kN/m2. Daya dukung izin untuk fondasi dalam (Qall) dari kedalaman 5 ? 150 m yaitu berkisar 0 ? 10921 kN pada BH-1, 0 ? 11499 kN pada BH-2, dan 0 ? 9263 kN pada BH-3. Besar nilai penurunan akibat beban mati tambahan pada ketiga sumur bor tersebut tampak bervariasi. Penurunan berkisar 0,96 ? 2,21 m pada kedalaman 0 ? 2 m dari permukaan sedimen laut dan berkisar 0,96 ? 0,19 m pada kedalaman 2 ? 10 m, yang semuanya tergolong dalam penurunan tak diizinkan. Penurunan yang besar ini kemungkinan disebabkan oleh dua hal, yakni belum terkompaksinya sedimen laut dengan baik dan terdapatnya mineral lempung smektit pada sedimen tersebut. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung