PEMBUATAN MEMBRAN KITOSAN – SELULOSA ASETAT UNTUK PEMISAHAN PATI DAN MALTOSA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Firmansyah, Dedy (STUDENT ID : 10506074)
(LECTURER ID : 0004017201)
(LECTURER ID : 0004017201)
Subject
Kimia
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Pati dan maltosa secara berturut-turut merupakan bentuk polimer dan dimer glukosa. Lebih lanjut, pati dapat dihidrolisis secara enzimatik untuk menghasilkan maltosa dan glukosa sehingga diperlukan efisiensi yang baik dalam proses tersebut. Untuk dapat memisahkan kedua senyawa tersebut, diperlukan suatu kandidat membran yang dapat digunakan sebagai membran bioreaktor. Dasar pemisahan yang digunakan yaitu perbedaan ukuran molekul kedua senyawa tersebut. Molekul pati memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan molekul maltosa sehingga selektivitas membran karena adanya pori yang berukuran relatif kecil memberikan rejeksi membran yang tinggi terhadap molekul pati. Dalam penelitian ini, telah dibuat membran dengan teknik inversi fasa terhadap campuran (polyblend) kitosan dan selulosa asetat dengan perbandingan 1:10, 1:12, dan 1:14. Membran yang dihasilkan memberikan rejeksi terhadap pati berkisar 63 ? 93 % dan rejeksi terhadap maltosa berkisar 0 ? 8 % pada tekanan operasi sebesar 2 bar. Membran ini selanjutnya dikarakterisasi dengan spektrofotometer inframerah untuk analisis gugus fungsi, Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk pengamatan morfologi membran, dan pengukuran sudut kontak untuk mempelajari sifat permukaan membran. Ketebalan rata-rata membran yang diperoleh sebesar 0,26 mm. Sementara itu, sudut kontak yang tercatat sebesar 24o untuk membran dengan perbandingan 1:10, 0o untuk membran dengan perbandingan 1:12 dan 32o untuk membran dengan perbandingan 1:14. Analisis terhadap spektrum inframerah menunjukkan adanya pembentukan ikatan baru antara kitosan dan selulosa asetat.
Pati dan maltosa secara berturut-turut merupakan bentuk polimer dan dimer glukosa. Lebih lanjut, pati dapat dihidrolisis secara enzimatik untuk menghasilkan maltosa dan glukosa sehingga diperlukan efisiensi yang baik dalam proses tersebut. Untuk dapat memisahkan kedua senyawa tersebut, diperlukan suatu kandidat membran yang dapat digunakan sebagai membran bioreaktor. Dasar pemisahan yang digunakan yaitu perbedaan ukuran molekul kedua senyawa tersebut. Molekul pati memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan molekul maltosa sehingga selektivitas membran karena adanya pori yang berukuran relatif kecil memberikan rejeksi membran yang tinggi terhadap molekul pati. Dalam penelitian ini, telah dibuat membran dengan teknik inversi fasa terhadap campuran (polyblend) kitosan dan selulosa asetat dengan perbandingan 1:10, 1:12, dan 1:14. Membran yang dihasilkan memberikan rejeksi terhadap pati berkisar 63 ? 93 % dan rejeksi terhadap maltosa berkisar 0 ? 8 % pada tekanan operasi sebesar 2 bar. Membran ini selanjutnya dikarakterisasi dengan spektrofotometer inframerah untuk analisis gugus fungsi, Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk pengamatan morfologi membran, dan pengukuran sudut kontak untuk mempelajari sifat permukaan membran. Ketebalan rata-rata membran yang diperoleh sebesar 0,26 mm. Sementara itu, sudut kontak yang tercatat sebesar 24o untuk membran dengan perbandingan 1:10, 0o untuk membran dengan perbandingan 1:12 dan 32o untuk membran dengan perbandingan 1:14. Analisis terhadap spektrum inframerah menunjukkan adanya pembentukan ikatan baru antara kitosan dan selulosa asetat.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
