DETAIL DOCUMENT
USULAN DESAIN KERANGKA SISTEM MANAJEMEN KINERJA DI PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, TBK (STUDI KASUS: ULTRA HIGH-TEMPERATURE DEPARTMENT)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Syaefuddin (STUDENT ID : 29115676)
(LECTURER ID : 0021076503)
Subject
Manajemen umum 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co, TBk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan & minuman yang selalu berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan membuat produk yang berkualitas baik dan harga yang kompetitif. Dalam kondisi saat ini, PT. Ultrajaya menghadapi situasi yang sulit. Tidak tercapai target produksi dan tingginya absensi menyebabkan terkendala produksi ke tangan konsumen. Menghadapi situasi ini, Manajemen PT. Ultrajaya memutuskan untuk melakukan sejumlah langkah strategis. Salah satu langkah yang diambil adalah menerapkan Sistem Menejemen Kerja di Departemen UHT sebagai model percontohan dan Unit Bisnis terbesar di PT. Ultrajaya Biasanya, bila karyawan berhalangan hadir akan menyebabkan diberhentikannya beberapa mesin untuk tidak berproduksi, Efek dari tidak sesuainya planning produksi dan hasil actual produksi akan berpengaruh terhadapa inventory Finish Goods yang ada di warehouse, Distribusi dan pasar. Bila persediaan Finish Good berkurang di pasar akan menyebabkan konsumen beralir ke produk kompetitor. Sistem pengukuran kinerja traditisional atau konvensional menghasilkan informasi yang terlalu lambat, terlalu global (kurang focus) dan terlalu terdistorsi bagi manager untuk melakukan proses perencanaan dan pengambilan keputusan.Saat ini, pengukuran kinerja berbasis nonfinancial menjadi semakin penting karena meningkatnya minat level manajemen yang lebih tinggi untuk menemukan jantung dari proses operasi bisnis mereka (Stoop, 1996; Ferdow dan De Meyer, 1990; Kenny dan Dunk?s, 1989). Salah satu keuntungan dari penggunaan kriteria nonfinancial adalah bahwa variable-variabel tersebut lebih mudah dimengerti oleh siapapun yang mengunjungi lantai operasi, sehingga persoalan-persoalan dalam proses baik di perusahaan manufaktur maupun jasa dapat dikenali sesegera mungkin. Penyebab utama permasalahan adalah tidak terpenuhi target produksi tersebut dicari menggunakan Diagram Sebab Akibat (Fishbone) yang nantinya juga digunakan dalam identifikasi keterkaitan antar variabel. Salah satu akar masalah adalah Key Performance Indicator (KPI) saat ini yang hanya focus pada pencapaian hasil proyek (berkaitan dengan sistem manajemen kinerja yang perlu diperbaiki). Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan, sistem manajemen kinerja yang baru akan didesain menggunakan kerangka Balanced Scorecard (BSC). Susunan strategi yang akan diterjemahkan ke dalam variable dan indicator kinerja dilakukan melalui Analisa Ekternal dan Internal. Pengambilan Data Utama dilakukan dari Expertise di PT. Ultrajaya (umumnya level 30 - 40 / Staff dan Pengawas sampai level 20 - 30 / Assistant Manager - Manajer). Proses pembobotan dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari pembobotan menujukkan bahwa Total Asset Turnover sebagai peringkat tertinggi, dan 2 peringkat tertinggi merupakan indikator financial (Total Asset Turnover dan Cost Efficiency) dan 2 (GMP Score dan Absenteeism) lainnya adalah non keuangan. Hasil ini menegaskan bahwa dalam kondisi bisnis saat ini, aspek keuangan penting, dan aspek lainnya juga penting dan harus dikelola dengan baik. Dengan mengimplementasikan alternatif bisnis ini, diharapkan akan dikelola dengan baik,tidak terpenuhi target produksi dapat dikurangi dan diselesaikan, dan pada akhirnya target dapat dipenuhi dengan tepat waktu, sesuai Volume compliance dan SKU compliance, serta sesuai dengan kualitas yang sesuai dengan standar GMP diterapkan di industry makanan dan minuman. Riset ini dibatasi untuk mengusulkan desain sistem manajemen kinerja yang baru menggunakan kerangka Balance Scorecard untuk UHT department sebagai unit terbesar dalam produksi di PT. Ultrajaya ini.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung