DETAIL DOCUMENT
PROPOLIS MAMPU MEREGULASI EKSPRESI RELATIF GEN cetp, hmgcra, mtp, DAN cyp7a1a DARI ZEBRAFISH (Danio rerio) YANG DIINDUKSI PAKAN BERKOLESTEROL TINGGI
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Sativa, Novriza (STUDENT ID : 20613001)
(LECTURER ID : 0002106101)
(LECTURER ID : 0006077905)
Subject
Ilmu hayati ; Biologi 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Penyakit jantung atau cardiovascular disease (CVD) merupakan penyebab kematian serius dengan tingkat mortalitas yang tinggi di dunia, salah satunya adalah di Indonesia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol mampu menyebabkan ateroklerosis dengan membentuk plak pada pembuluh darah. Penggunaan statin sebagai salah satu cara untuk mengontrol tingginya kadar kolesterol menjadi salah satu obat yang digunakan dibeberapa negara. Penggunaan statin untuk menghambat pembentukan kolesterol dalam jangka panjang belum diketahui efek negatifnya secara klinis. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari alternatif pengobatan bahan alami dalam menurunkan kadar kolesterol, salah satunya dengan menggunakan propolis. Propolis sebagai bahan alam memiliki komposisi senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatan. Kadar polifenol yang tinggi pada propolis diduga mampu menghambat akumulasi kolesterol dan pembentukan plak pada pembuluh darah. Tetapi penggunaan propolis dimasyarakat telah berkembang tanpa adanya uji praklinis di laboratorium untuk menentukan target pengobatan serta mekanisme dari bahan ekstrak yang dapat mengobati berbagai penyakit, termasuk hiperkolesterol. Propolis diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol dari berbagai penelitian, tetapi mekanisme molekuler jalur penghambatannya belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai jalur yang berhubungan dengan kolesterol untuk mencegah terjadinya plak pada pembuluh darah menggunakan hewan model larva zebrafish. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan propolis dalam meregulasi ekspresi relatif gen hmgcra, mtp, cyp7a1a dan cetp dari larva zebrafish yang diinduksi pakan berkolesterol tinggi. Pada penelitian ini propolis merah dianalisis kandungan senyawa di dalamnya dengan menggunakan GC-MS. Hasil dari ekstraksi propolis kemudian digunakan untuk perlakuan pada larva zebrafish usia 5 dpf (days post fertilization). Proses perlakuan dilakukan selama 7 hari setelah pemberian makanan high cholesterol diet (HCD) setiap hari selama 3 jam. Makanan HCD mengandung kolesterol tambahan sebesar 4% (w/w) disertai pemberian penanda kolesterol yaitu fluorescent ii cholesteryl ester atau BODIPY 0,002% (w/w) pada setiap kelompok. Pada kelompok perlakuan propolis konsentrasi yang digunakan adalah 1ppm dari hasil uji pendahuluan dengan serial konsentrasi. Kelompok kontrol positif diberi perlakuan obat ezetimibe sebagai penurun kadar kolesterol yang aman digunakan pada larva zebrafish. Hasil perlakuan kemudian dilakukan analisis molekuler gen cetp, hmgcra, mtp dan cyp7a1a dengan menggunakan qPCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa propolis merah dari lebah Trigona sp. mempunyai kadar polifenol yang tinggi yaitu sebesar 58,11%. Dari hasil pengamatan mikroskop fluorescence, diketahui bahwa terjadi akumulasi kolesterol pada bagian pembuluh darah pada kelompok yang diberi pakan kolesterol tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan propolis. Data ini didukung oleh ekspresi relatif gen cetp (sebagai gen penanda hiperkolesterol), mtp (gen yang berperan dalam sekresi lipoprotein), dan cyp7a1a (gen yang berperan dalam pembentukan biosintesis asam empedu) yang mengalami penurunan, sedangkan hmgcra (gen yang berperan dalam pembentukan kolesterol) mengalami peningkatan. Hal ini, menunjukkan bahwa pemberian propolis mampu mencegah terakumulasinya kolesterol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komposisi senyawa propolis khususnya polifenol diduga mampu mencegah akumulasi kolesterol di pembuluh darah. Mekanisme downregulation yang terjadi pada gen cetp dan mtp yang memberikan efek hipokolesterol diduga diakibatkan oleh polifenol. Adapun mekanisme pada gen cyp7a1a yang mengalami penurunan serta gen hmgcra yang mengalami kenaikan diduga pengaruh propolis tidak pada jalur ini, sehingga hasil akhir mekanisme kerja dari propolis berbeda dengan hipotesis awal. Hal ini memberikan dugaan lain bahwa propolis mampu berperan pada jalur gen lain dalam menurunkan kolesterol sebelum pada gen cyp7a1a dan hmgcra. Pemberian propolis pada larva zebrafish ini diharapkan dapat diaplikasikan pada manusia untuk mencegah dan mengontrol kondisi hiperkolesterol. Adapun pengembangan penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan uji variasi dosis propolis yang akan diberikan pada manusia. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung