DETAIL DOCUMENT
STUDI ANALISIS SENYAWA BIOKIMIA YANG BERPERAN DALAM RESPON KETAHANAN KULTUR IN VITRO TANAMAN PISANG KULTIVAR MAS DAN KEPOK YANG DIINFEKSI JAMUR Fusarium oxysporum f. sp. cubense TROPICAL RACE 4 (TR4)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Ari Nugroho, Fajar (STUDENT ID : 10614053)
(LECTURER ID : 0007126101)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Fusarium oxysporum f. sp. cubense Tropical Race 4 (Foc TR4) merupakan salah satu patogen yang dianggap paling berbahaya dan mengancam produksi pisang di dunia, dengan menyebabkan penyakit yang disebut layu Fusarium (layu panama). Salah satu penanganan yang dilakukan untuk mencegah infeksi dari Foc TR4 adalah dengan menanam kultivar-kultivar pisang yang bersifat tahan terhadap penyakit layu Fusarium ini. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi analisa senyawa biokimia yang berperan dalam respon pertahanan tanaman pisang kultivar Mas dan Kepok yang diinfeksi jamur Foc TR4 secara in vitro. Metode yang digunakan terdiri dari pengamatan fenotip gejala penyakit setelah infeksi jamur, konfirmasi profil protein yang berhubungan dengan ketahanan melalui SDS-PAGE, pengukuran aktivitas enzim PAL (Fenilalanin Amonia-Liase), PO (Peroksidase), dan PPO (Polifenol Oksidase), serta pengukuran kandungan total fenolik dalam jaringan dan medium sampel pada masing-masing kultur pisang kultivar Mas dan Kepok. Hasil pengamatan fenotip selama 14 hari menunjukkan bahwa planlet pisang kultivar Kepok sudah lebih banyak menunjukkan gejala penyakit layu Fusarium dibandingkan dengan kultivar Mas. Nilai Leaf Symptom Index (LSI) 2,2 pada pisang Kepok menunjukkan golongan rentan, sedangkan pisang Mas dengan LSI sebesar 1,67 tergolong toleran. Selain itu berdasarkan hasil konfirmasi melalui SDS-PAGE, terbentuk beberapa pita dengan ketebalan yang berbeda pada berat molekul 74 kDa, 34 kDa, dan 18 kDa pada kultivar Mas dan Kepok, yang diduga merupakan enzim PAL, PO, dan PPO. Hasil pengukuran aktivitas enzim PAL dan PPO pada kultivar Mas menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan kultivar Kepok. Pengukuran kandungan total fenolik pada kultivar Mas juga menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan kultivar Kepok, baik dalam jaringan maupun pada medium. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa planlet pisang kultivar Mas relatif lebih tahan terhadap infeksi jamur Foc TR4 dibandingkan planlet pisang kultivar Kepok.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung