PERANCANGAN BANGUNAN BERTINGKAT RANGKA BAJA PEMIKUL MOMEN TAHAN GEMPA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Rianto, Shandy (STUDENT ID : 15015060)
(LECTURER ID : 0029075801)
(LECTURER ID : 0029075801)
Subject
Teknik sipil
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Kondisi geografis Indonesia yang terletak di kawasan yang dikelilingi oleh Cincin Api dan berada diantara pertemuan lempeng-lempeng besar dan aktif menjadikan wilayah Indonesia rawan terjadi gempa bumi. Selain itu, keterbatasan lahan mendorong pembangunan di Indonesia menuju ke arah pembangunan bangunan bertingkat tinggi. Oleh karena itu, perancangan bangunan bertingkat tahan gempa merupakan suatu hal yang penting untuk meminimalkan kerugian akibat gempa bumi. Dalam tugas akhir ini, perancangan bangunan bertingkat dilakukan untuk struktur baja dengan mempertimbangkan kelebihan dan tantangan yang dimiliki oleh struktur baja. Struktur yang dirancang pada tugas akhir ini merupakan bangunan bertingkat dengan denah struktur yang realistis dan umum dijumpai di lapangan. Struktur terdiri dari 8 tingkat dengan tinggi lantai dasar 4 m dan tinggi lantai di atasnya 3,5 m. Struktur terdiri dari 4 bentang pada arah sumbu X dengan panjang bentang 6 m dan 6 bentang pada arah sumbu Y dengan panjang bentang 5 m. Bangunan berfungsi sebagai kantor dan diasumsikan terletak di lokasi BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) Bandung. Analisis gaya gempa dilakukan berdasarkan prosedur analisis respons spektra. Struktur dirancang sesuai dengan SNI 1726:2018 untuk perencanaan struktur tahan gempa, AISC 360-16 untuk perencanaan struktur baja, dan AISC 341-16 untuk perencanaan seismik struktur baja. Perancangan dilakukan untuk dua tipe sistem penahan gaya gempa yaitu SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) dan SRPMB (Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa).
Kondisi geografis Indonesia yang terletak di kawasan yang dikelilingi oleh Cincin Api dan berada diantara pertemuan lempeng-lempeng besar dan aktif menjadikan wilayah Indonesia rawan terjadi gempa bumi. Selain itu, keterbatasan lahan mendorong pembangunan di Indonesia menuju ke arah pembangunan bangunan bertingkat tinggi. Oleh karena itu, perancangan bangunan bertingkat tahan gempa merupakan suatu hal yang penting untuk meminimalkan kerugian akibat gempa bumi. Dalam tugas akhir ini, perancangan bangunan bertingkat dilakukan untuk struktur baja dengan mempertimbangkan kelebihan dan tantangan yang dimiliki oleh struktur baja. Struktur yang dirancang pada tugas akhir ini merupakan bangunan bertingkat dengan denah struktur yang realistis dan umum dijumpai di lapangan. Struktur terdiri dari 8 tingkat dengan tinggi lantai dasar 4 m dan tinggi lantai di atasnya 3,5 m. Struktur terdiri dari 4 bentang pada arah sumbu X dengan panjang bentang 6 m dan 6 bentang pada arah sumbu Y dengan panjang bentang 5 m. Bangunan berfungsi sebagai kantor dan diasumsikan terletak di lokasi BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) Bandung. Analisis gaya gempa dilakukan berdasarkan prosedur analisis respons spektra. Struktur dirancang sesuai dengan SNI 1726:2018 untuk perencanaan struktur tahan gempa, AISC 360-16 untuk perencanaan struktur baja, dan AISC 341-16 untuk perencanaan seismik struktur baja. Perancangan dilakukan untuk dua tipe sistem penahan gaya gempa yaitu SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) dan SRPMB (Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa).
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
