Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Syamsu, Fijri (STUDENT ID : 95017311)
(LECTURER ID : 0006115404)
Subject
Teknik (Rekayasa, enjinering dan kegiatan berkaitan)
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Sungai Baturiti (topeau) memiliki peranan penting untuk dengan luas DAS ± 62,3
km2 dengan panjang sungai utama +19,86Km yang membentang mulai dari hulu
dari Gunung Jatilueh, terus ke kecamatan Balinggi dan Torue dan bermuara ke
Teluk Tomini. Kondisi Sungai Baturiti (Topeau) telah mengalami penyempitan
dan perubahan alur sungai di beberapa tempat terutama di bagian hilir. Sehingga
pada musim penghujan debit air meluap dan menggenangi daerah di sekitarnya.
Kondisi Banjir yang cukup besar terjadi Pada Tahun 2013, 2014, dan 2017
dimana terjadi genangan banjir pada pemukiman, sawah, perkebunan, jembatan
dan jalan Raya yang tepatnya berada pada Desa Balinggi, Balinggi Jati dan Tolai
Timur. Luas sawah dan perkebunan yang tergenang banjir saat itu sekitar 600 Ha
Upaya pengendalian banjir diperlukan untuk mengurangi resiko banjir melalui
pengendalian banjir tahap awal dengan metode struktur. Kajian pengendalian
banjir dilaksanakan dengan debit banjir rencana periode ulang 25 tahun dengan
menggunakan software Hecras 5.0.6. Alternatif pengendalian banjir yang
dievaluasi yaitu kombinasi dari tanggul (H=+0.50m s/d 2,10 m) dan normalisasi
(pelebaran alur sungai bertambah menjadi 15,00 m). Berdasarkan hasil simulasi
hidrodinamika dengan ketinggian tanggul dan normalisasi tersebut dapat
mengalirkan debit banjir periode 25 tahun dengan aman. Sedangkan upaya
pengendalian banjir non Struktural yaitu Penataan wilayah bantaran sungai/
Pengelolaan dataran banjir, pengelolaan daerah aliran Sungai, Sosialisasi
penyuluhan banjir kepada masyarakat dan penetapan batas sempadan sungai.
Hasil analisis ekonomi terhadap budidaya padi sawah yang tergenang banjir
diperoleh nilai Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu 0,385 dimana tidak layak sesaat
secara ekonomi, namun dalam jangka pengembalian modal (payback) 20 tahun
diperoleh nilai Internal Rate Return (IRR) = 15, 091 % > 8 % (Pinjaman normal)
dan Economic Internal Rate Return (EIRR) = 8,011 % > 6 % (pinjaman lunak).
Dengan demikian kegiatan budidaya padi sawah yang tergenang banjir dengan
pembangunan tanggul dan rehab jaringan dapat dinyatakan layak ekonomi