Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Prasvika, Mefani (STUDENT ID : 10715062)
(LECTURER ID : 0026075101)
(LECTURER ID : 0030018801)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Gagal ginjal adalah kondisi penurunan fungsi ginjal yang berperan dalam sistem eksresi tubuh.
Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) V. Steenis) dan tempuyung (Sonchus arvensis L.) dapat
digunakan dalam pengobatan tradisional untuk terapi gagal ginjal. Tujuan penelitian adalah
menentukan efektivitas ekstrak etanol daun binahong, daun tempuyung, dan kombinasinya
dalam terapi gagal ginjal dan aktivitas kombinasi dari kedua ekstrak. Kelompok uji terdiri dari
binahong 50 mg/kgBB, binahong 100 mg/kgBB, tempuyung 50 mg/kgBB, tempuyung 100
mg/kgBB, kombinasi 50-50 mg/kgBB, dan kombinasi 100-100 mg/kgBB yang dibandingkan
terhadap kontrol positif dan kontrol negatif. Induksi gagal ginjal dilakukan dengan gentamisin
100 mg/kgBB/hari dan piroksikam 3,6 mg/kgBB/hari. Terapi gagal ginjal dilakukan selama 4
minggu. Setiap akhir minggu terapi diukur urea serum, kreatinin serum, dan volume urin. Indeks
ginjal, TBARS, dan aktivitas katalase diukur pada minggu terakhir terapi. Histologi ginjal
dilakukan pada minggu ke-2 dan ke-4 terapi. Pengolahan data dilakukan secara statistik
menggunakan t-student dan one way ANOVA dengan kepercayaan 0,05. Analisis statistik minggu
ke-3 dan ke-4 terapi menunjukkan perbedaan signifikan antara semua kelompok uji dengan
kontrol positif (p<0,05). Hasil statistik urea dan kreatinin serum kombinasi 50-50 mg/kgBB
dengan tempuyung 100 mg/kgBB dan binahong 100 mg/kgBB tidak menunjukkan perbedaan
signifikan (p>0,05). Volume urin kombinasi 50-50 mg/kgBB mendekati kontrol negatif
dibandingkan kombinasi 100-100 mg/kgBB dan tempuyung 100 mg/kgBB. Nilai indeks ginjal
terendah adalah binahong 100 mg/kgBB dan tidak berbeda signifikan dengan kombinasi 50-50
mg/kgBB (p>0,05). TBARS dan aktivitas katalase dari kombinasi 50-50 mg/kgBB mendekati
kontrol negatif. Histologi menunjukkan perbaikan fungsi ginjal pada beberapa kelompok uji
dibandingkan kontrol positif. Kombinasi 50-50 mg/kgBB memiliki efektivitas paling baik dalam
terapi gagal ginjal dengan aktivitas bersifat aditif.