PENILAIAN TINGKAT KETANGGUHAN KOTA PADANG TERHADAP ANCAMAN GEMPA DAN TSUNAMI DI MASA MENDATANG BELAJAR DARI GEMPA 2009
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Abi Rafdi, Mohd (STUDENT ID : 25417080)
(LECTURER ID : 0030016001)
(LECTURER ID : 0030016001)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Meningkatnya aktivitas tektonik dapat diketahui dari kejadian gempa dan tsunami dalam setahun terakhir di Indonesia. Tentunya hal ini menjadi sebuah kewaspadaan terutama untuk kota-kota pesisir yang berada di jalur gempa. Salah satu kota yang memiliki ancaman terhadap gempa dan tsunami adalah Kota Padang. Berjarak sekitar 200 km dari megathrust Mentawai, kemudian terdapat sesar semangko menjadi sumber kegempaan di Kota Padang. Sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat dan ditetapkannya status PKN (Pusat Kegiatan Nasional) menjadikan pesisir Kota Padang sangat padat dengan aktivitas penduduk. Pada tahun 2009, terjadi gempa dengan kekuatan 7,6 SR yang berdampak pada korban jiwa dan kerusakan bangunan. Semenjak kejadian gempa tersebut, Kota Padang berbenah dan mulai giat melakukan kegiatan upaya pengurangan risiko bencana hingga saat ini. Harapannya upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan dapat membuat Kota Padang menjadi tangguh khususnya terhadap ancaman gempa dan tsunami. Namun, perlu dilakukan penilaian keefektifan dari upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan. Penelitian ini berfokus kepada penilaian tingkat ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami di masa mendatang dengan belajar dari tahun 2009. Teknik analisis yang digunakan adalah skoring. Tingkat ketangguhan didapatkan dengan membandingkan antara kapasitas dengan kerentanan ditinjau dari perspektif pemerintah dan masyarakat Kota Padang. Dilakukan juga pembobotan untuk mendapatkan nilai ketangguhan. Hasilnya adalah skor ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami dari perspektif pemerintah adalah 0,4 yang tergolong dalam tingkat ketangguhan rendah. Sementara itu skor ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami dari perspektif masyarakat adalah 0,4 yang tergolong dalam tingkat ketangguhan rendah. Sehingga rata-rata ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami di masa mendatang adalah 0,4 yang tergolong dalam tingkat ketangguhan rendah. Setelah itu disusun usulan strategi peningkatan ketangguhan Kota Padang dengan menggunakan analisis korelasi.
Meningkatnya aktivitas tektonik dapat diketahui dari kejadian gempa dan tsunami dalam setahun terakhir di Indonesia. Tentunya hal ini menjadi sebuah kewaspadaan terutama untuk kota-kota pesisir yang berada di jalur gempa. Salah satu kota yang memiliki ancaman terhadap gempa dan tsunami adalah Kota Padang. Berjarak sekitar 200 km dari megathrust Mentawai, kemudian terdapat sesar semangko menjadi sumber kegempaan di Kota Padang. Sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat dan ditetapkannya status PKN (Pusat Kegiatan Nasional) menjadikan pesisir Kota Padang sangat padat dengan aktivitas penduduk. Pada tahun 2009, terjadi gempa dengan kekuatan 7,6 SR yang berdampak pada korban jiwa dan kerusakan bangunan. Semenjak kejadian gempa tersebut, Kota Padang berbenah dan mulai giat melakukan kegiatan upaya pengurangan risiko bencana hingga saat ini. Harapannya upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan dapat membuat Kota Padang menjadi tangguh khususnya terhadap ancaman gempa dan tsunami. Namun, perlu dilakukan penilaian keefektifan dari upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan. Penelitian ini berfokus kepada penilaian tingkat ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami di masa mendatang dengan belajar dari tahun 2009. Teknik analisis yang digunakan adalah skoring. Tingkat ketangguhan didapatkan dengan membandingkan antara kapasitas dengan kerentanan ditinjau dari perspektif pemerintah dan masyarakat Kota Padang. Dilakukan juga pembobotan untuk mendapatkan nilai ketangguhan. Hasilnya adalah skor ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami dari perspektif pemerintah adalah 0,4 yang tergolong dalam tingkat ketangguhan rendah. Sementara itu skor ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami dari perspektif masyarakat adalah 0,4 yang tergolong dalam tingkat ketangguhan rendah. Sehingga rata-rata ketangguhan Kota Padang terhadap ancaman gempa dan tsunami di masa mendatang adalah 0,4 yang tergolong dalam tingkat ketangguhan rendah. Setelah itu disusun usulan strategi peningkatan ketangguhan Kota Padang dengan menggunakan analisis korelasi.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
