DETAIL DOCUMENT
TRAYEKTORI 2D SAMPAH PLASTIK DI PERAIRAN WAKATOBI DAN SEKITARNYA DENGAN MODEL DELFT3D
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Ritista Perdana Atmaja, Rangga (STUDENT ID : 12915009)
(LECTURER ID : 0006086601)
(LECTURER ID : 0010057706)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Sampah plastik dapat menurunkan kualitas perairan dan berimbas pada kesehatan masyarakat, perekonomian, dan rantai makanan. Dalam World Oceans Summit (WOS) tahun 2017, Indonesia mendapat predikat penghasil sampah terbanyak kedua di dunia dengan menghasilkan 3,22 juta ton sampah/tahun. Wakatobi sebagai pusat destinasi wisata yang terkenal di dunia tidak lepas dari masalah sampah. Studi trayektori sampah menggunakan pemodelan hidrodinamika 2 dimensi dengan DELFT3D-Flow dilakukan untuk mengetahui distribusi sampah. Input data model meliputi batimetri, komponen pasut, kecepatan dan arah angin permukaan, serta posisi awal partikel sampah. Pemodelan ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan partikel sampah di perairan Wakatobi pada musim barat (Desember 2017-April 2018) dan musim timur (Juni 2018- September 2018) yang terbagi atas partikel kontinu dan diskontinu. Partikel kontinu merepresentasikan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat di Pulau Wangiwangi, Pulau Kapota, Pulau Kaledupa dan Pulau Tomia. Partikel diskontinu merepresentasikan sampah plastik bawaan yang berasal dari Laut Banda dan Laut Flores. Pola pasang surut dalam arah utara ? selatan serta faktor angin musiman mempengaruhi trayektori partikel. Pada simulasi harian, pengaruh pasang surut menyebabkan perpindahan partikel rapat ? renggang. Trayektori partikel pada musim barat dan musim timur pun berbeda daerah distribusi sampahnya karena faktor angin. Musim barat sampah banyak terdistribusi di utara, timur dan selatan kepulauan Wakatobi sedangkan pada musim timur sampah banyak dijumpai di bagian barat dan selatan kepulauan Wakatobi. Dari 6 titik sumber partikel sampah yang dilepas pada musim barat, hanya dua titik sumber partikel yang terbukti melewati titik pengamatan lapangan yaitu Pulau Wangi-wangi dan Pulau Kapota. Masing-masing memiliki potensi sebesar 264 kilogram dan 49,5 kilogram sampah plastik. Dua titik sumber partikel diskontinu yang berada di laut Banda dan laut Flores tidak berkontribusi terhadap sampah yang ditemukan di titik pengamatan lapangan serta hanya bergerak di sekitar Laut Banda dan Laut Flores saja. Artinya, sampah kontinu yang berasal dari darat lebih dominan berkontribusi menimbulkan marine debris di sekitar Perairan Wakatobi dan sekitarnya daripada sampah kiriman yang berasal dari Laut Banda dan Laut Flores Partikel sampah yang dilepaskan pada musim timur bergerak menjadi sampah kiriman di barat Perairan Wakatobi. Sedangkan partikel sampah yang dilepaskan pada musim barat bergerak dan terdistribusi di bagian timur Kepulauan Wakatobi. Hasil simulasi model membuktikan keluhan masyarakat Wakatobi yang berkata pada musim barat sampah banyak di barat dan pada musim timur sampah banyak terdapat di bagian timur.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung