DETAIL DOCUMENT
KARAKTERISASI GERAKAN TANAH 3D GEMPA PADA TAPAK KONSISTEN WAKTU
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Imanuel Maggang, Niakku (STUDENT ID : 25016332)
(LECTURER ID : 0029075801)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Indonesia membutuhkan struktur bangunan tahan gempa karena berada pada daerah rawan gempa. Menghasilkan struktur bangunan tahan gempa sangat bergantung pada jenis gempa yang digunakan sebagai beban dinamik dalam analisisnya. Penggunaan gempa yang memiliki karakter destruktif akan memudahkan dalam analisis dinamiknya dan menghasilkan suatu struktur yang handal. Hingga saat ini belum ditemukan karakter destruktif gempa secara tunggal tetapi yang ada adalah karakter destruktif sesuai lokasi gempa. Karakter destruktif gempa diperoleh dengan mengkarakterisasi gerakan tanah gempa. Terdapat banyak metode dalam melakukan karakterisasi gerakan tanah gempa. Dalam penelitian ini karakterisasi gerakan tanah gempa dilakukan terhadap 31 gempa kuat yaitu gempa yang memiliki skala ? MMI 7. Semua gempa tersebut ditinjau secara 3D yakni melibatkan tiga komponen gerakan tanah (major, minor, vertikal) pada tapak konsisten waktu. Karakterisasi ini menganalisis 18 parameter destruktif gerakan tanah gempa yakni Peak Ground Acceleration (PGA), Peak Ground Velocity (PGV), Peak Ground Displacement (PGD), Magnitudo Merchalli I, Intensitas Arias (IA), Periode Sudut (Tc), A0Tc, Elapse, Durasi, D05-95, Spectrum Intensity (SI), Seismic Energy Density (SED), Spectra Acceleratioan (Sa), Spectra Velocity (Sv), Spectra Displacement (Sd), Power Absorbtion per satuan massa (Pa/m), Power Excitation per satuan massa (Px/m), Energy Input per satuan massa (Ein/m). Dari 18 parameter tersebut dianalisis untuk menemukan suatu parameter tunggal yang akhirnya menjadi karakter destruktif gempa. Parameter tunggal yang dipilih adalah parameter yang paling banyak memiliki korelasi kuat dengan 18 parameter tersebut. Suatu korelasi antara parameter dianggap kuat jika memiliki nilai korelasi >0,8. Nilai-nilai dari parameter diperoleh dari 93 gerakan tanah gempa dan dari analisis terhadap struktur Three DOF Lumped Mass dengan 24 periode berbeda yaitu pada T=0,1 s; 0,2 s; 0,3 s; 0,4 s; 0,5 s; 0,6 s; 0,7 s; 0,8 s; 0,9 s; 1 s; 1,2 s; 1,4 s; 1,6 s; 1,8 s; 2 s; 2,2 s; 2,4 s; 2,6 s; 2,8 s; 3 s; 3,5 s; 4 s; 4,5 s; 5 s. Hasil analisis menunjukkan parameter yang memiliki korelasi kuat paling banyak adalah Sv dimana mewakili 31,37% parameter gerakan tanah gempa. Dengan rendahnya nilai persentasi perwakilan maka Sv tidak dapat menjadi karakter destruktif gempa. Untuk memiliki 100% perwakilan dibutuhkan 10 parameter sekaligus yaitu Sv (31,37%), PGV (23.26%), D05-95 (16,67%), MMI (5,56%), IA (5,56%), Tc (5,56%), PGA (5,32%), PGD (4,86%), Ein/m (1,39%), Px/m (0,46%). Multi parameter di atas dapat digabung menjadi parameter tunggal yang disebut parameter composite (Parameter C) dengan menggunakan metode Complete Quadratic Combination (CQC). Metode tersebut ii menggunakan nilai parameter dan nilai koefisien korelasi sebagai data perhitungan. Penggabungan untuk menghasilkan parameter C dapat dilakukan terhadap 18 parameter (Parameter C18), 10 parameter (Parameter C10), dan 3 parameter dominan yaitu Sv, PGV, D05-95 (Parameter C3). Nilai Parameter C18 terbesar adalah 65,07; nilai Parameter C10 terbesar adalah 32,59; nilai Parameter C3 terbesar adalah 6,81. Adapun nilai terbesar dari ketiga Parameter C tersebut sama-sama dihasilkan oleh gempa dan pada periode struktur yang sama yaitu gempa Kobe pada T=1,2 s. Untuk membanding ketiga parameter di atas maka berdasarkan nilai terbesar dari ketiga parameter di atas dibuat Indeks Destruktif Spektrum (IDS) dari skala I-X. IDS dapat diplot dan dibanding untuk ketiga parameter C tersebut di mana ketiganya memiliki bentuk kurva yang mirip. Dengan demikian karakter destruktif gempa dapat menggunakan Parameter C18 atau Parameter C10 atau Parameter C3. IDS Parameter C18 dapat diperoleh dengan mengkonversi nilai Parameter C18 dengan angka konversi indeks 0,1537. IDS Parameter C10 diperoleh dengan mengkonversi nilai Parameter C10 dengan angka konversi indeks 0,3069. IDS Parameter C3 dapat diperoleh dengan mengkonversi nilai Parameter C3 dengan angka konversi indeks 1,4674. Dengan demikian setiap orang dapat menilai sifat destruktif gempa terhadap struktur bangunan dengan menghitung IDS dari gempa melalui menghitung Parameter C. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung