DETAIL DOCUMENT
STUDI GEOPOLIMERISASI KAOLIN SEBAGAI BAHAN UNTUK MENGENDALIKAN PELEPASAN UNSUR K DI DALAM AIR
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Kader, Jesse (STUDENT ID : 12515003)
(LECTURER ID : 0027055913)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Dalam lima puluh tahun terakhir, jumlah populasi manusia bertambah sebanyak dua kali lipat dan diperkirakan pada tahun 2050, jumlah populasi di bumi akan mencapai 9,6 miliar jiwa. Hal ini menjadi tantangan bagi industri pertanian untuk menyediakan kebutuhan makanan dan nutrisi yang cukup. Salah satu caranya ialah meningkatkan intensitas pertanian, yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk. Akan tetapi, penggunaan pupuk secara berlebihan dan tidak terkontrol dapat memberikan dampak bagi lingkungan dan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kelarutan pupuk sehingga penyerapan unsur?unsur ke dalam tanah menjadi berkurang. Oleh karena itu, pelepasan unsur-unsur pada pupuk perlu dikendalikan. Salah satu caranya adalah menggunakan material geopolimer. Pada penelitian ini, campuran kaolin, K2HPO4.3H2O dan waterglass (Na2SiO3) digunakan untuk membentuk geopolimer. Mineral kaolin yang digunakan berasal dari Karangnunggal, Jawa Barat. Percobaan uji kelarutan pupuk di dalam air pada suhu dan tekanan ruang dilakukan untuk mempelajari pengaruh komposisi geopolimer, temperatur geopolimerisasi dan tekanan pembentukan geopolimer terhadap persen pelepasan unsur kalium. Pengaruh komposisi geopolimer dipelajari pada perbandingan komposisi massa kaolin (gram) dengan volume waterglass 2,5M (ml) 4,0:1, 4,5:1 dan 5,0:1. Pengaruh temperatur geopolimerisasi dipelajari pada temperatur 110, 120, 130 dan 140°C. Sedangkan pengaruh tekanan pembentukan geopolimer dipelajari pada tekanan tangan (hand pressed), 20, 30 dan 40 kg/cm2. Struktur geopolimer dianalisis menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) dan FTIR (Fourier Transformed Infrared Spectroscopy), sedangkan persen kalium yang terlarut pada berbagai kondisi secara periodik ditentukan dengan analisa AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Hasil analisis AAS menunjukkan bahwa pada variasi komposisi geopolimer, geopolimer dengan perbandingan komposisi massa kaolin (gram) dan volume waterglass (ml) 4,0:1 memiliki persen pelepasan kalium terendah. Pada variasi temperatur geopolimerisasi, geopolimer dengan temperatur geopolimerisasi 140°C menghasilkan geopolimer dengan persen pelepasan kalium terendah. Pada variasi tekanan pembentukan geopolimer, geopolimer yang dibentuk dengan tekanan 40 kg/cm2 menghasilkan geopolimer dengan persen pelepasan kalium terendah. Pada variasi komposisi 4,0:1, temperatur geopolimerisasi 140°C dan tekanan 40 kg/cm2, geopolimer melepaskan kalium terendah yaitu 52,98% 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung