DETAIL DOCUMENT
SINTESIS MAGNETIC ACTIVATED CARBON (M-AC) DENGAN BAHAN BAKU MAGNETIT ALAM LAMPUNG DAN BATUBARA BITUMINUS PT. BUKIT ASAM TBK.
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Prasetyo Marwan, Arief (STUDENT ID : 12515036)
(LECTURER ID : 0027055913)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satu diantaranya adalah sumber mineral yang beraneka ragam. Magnetit merupakan salah satu contoh sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia, dewasa ini magnetit dapat diolah lebih lanjut tidak hanya untuk bahan baku industri besi baja saja. Magnetit dapat diproses dengan tambahan karbon aktif sehingga menghasilkan magnetic activated carbon. Magnetic activated carbon memiliki sifat adsorpsi dari karbon aktif dan juga memiliki sifat magnetik yang bersumber dari sifat kemagnetan magnetit. Karena kedua sifat tersebut magnetic activated carbon banyak digunakan untuk beragam keperluan mulai dari kesehatan hingga lingkungan. Dalam penelitian ini magnetit yang digunakan berasal dari lampung dan batubara yang digunakan bertipe bituminus yang berasal dari PT. Bukit Asam Tbk. Rangkaian percobaan sintesis magnetic activated carbon telah dilakukan, dengan menggunakan berbagai variabel untuk mempelajari beberapa hal yaitu: pengaruh penambahan magnetit sebelum dan setelah proses aktivasi terhadap yield yang didapat, pengaruh tinggi temperatur aktivasi terhadap yield dan kondisi permukaan magnetic activated carbon yang terbentuk, pengaruh lama waktu aktivasi terhadap yield dan pembentukan senyawa Fe3C. Sampel percobaan dianalisis menggunakan X-ray Diffraction (XRD), Particle Size Analyzer (PSA), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive X-ray (EDS-Mapping). Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan magnetit sebelum proses aktivasi karbon aktif dapat mengikat unsur karbon pada magnetit, sebaliknya penambahan magnetit setelah proses aktivasi tidak berhasil. Yield terbesar didapat pada variabel temperatur aktivasi 850°C dan lama aktivasi 30 menit. Kenampakan dari permukaan magnetic activated carbon menunjukkan adanya persebaran magnetit disekitar pori-pori karbon aktif, sementara senyawa Fe3C sudah mulai muncul sejak menggunakan variabel dengan nilai terendah yaitu temperatur 700°C dan lama waktu aktivasi 30 menit. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung