DETAIL DOCUMENT
GEOKIMIAUNSUR TANAH JARANG DARI TANAH PERMUKAAN DALAM KAITANNYA DENGAN KONTROLSISTEM PANAS BUMIAKTIF
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Paskalia Nipu, Lidia (STUDENT ID : 22117312)
(LECTURER ID : 0025117103)
(LECTURER ID : 0016118305)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Sistem panas bumi aktif melibatkan sirkulasi fluida yang dapat membawa unsur tanah jarang (UTJ) ke dekat permukaan. Fluida hidrotermal yang menyebabkan ubahan batuan samping juga dapat mempengaruhi distribusi unsur tanah jarang yang teramati di permukaan. Lapangan panas bumi Wayang Windu memiliki berbagai manifestasi permukaan, termasuk alterasi, dan arah kelurusan dominan timur laut yang diambil sebagai kontrol permukaan pada sistem. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi keterdapatan UTJ, menganalisis pola sebaran UTJ, dan hubungannya dengan alterasi permukaan serta geokimia unsur mayor daerah penelitian. Terdapat 41 titik pengambilan sampel tanah permukaan yang kemudian dilakukan pengujian dengan X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD) dan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). Hasil pengujian dengan XRF menunjukkan beberapa unsur mayor (dalam bentuk oksida) yang paling banyak muncul yaitu SiO2, Al2O3, Fe2O3 dan K2O. Analisis bulk XRD memberikan jenis alterasi dominan argilik lanjut dan mineral-mineral penciri yaitu kelompok mineral silikat, kaolinit dan haloisit. Teridentifikasi 12 jenis UTJ dari pengujian dengan ICP-MS yang menunjukkan konsentrasi tertinggi sebesar 207.000 ppb pada unsur cerium dan konsentrasi terendah sebesar 0,02 ppb pada unsur thulium. Hubungan kelimpahan UTJ menunjukkan korelasi acak terhadap manifestasi, kelurusan dan jenis formasi. Pola sebaran hasil normalisasi kondrit menunjukkan pola pengayaan unsur tanah jarang ringan relatif terhadap unsur tanah jarang berat. Beberapa sampel menunjukkan pengayaan unsur lanthanum, cerium dan europium lebih dari 100 kali nilai kondritnya. Secara umum, sampel menunjukkan anomali Eu positif yang nilainya berkisar antara 1,75-45,29. Anomali Ce positif berkisar antara 1,02-22,69 dan Ce negatif berkisar antara 0,58-0,99. Anomali Eu positif menunjukkan jenis anomali yang serupa dengan beberapa penelitian pada lingkungan panas bumi. Mineral-mineral dari alterasi argilik lanjut yaitu kuarsa, alunit, dan kaolinit yang terbentuk pada temperatur tinggi (T >2000C) memiliki hubungan dengan anomali Eu positif. Alterasi yang sama belum tentu akan memberikan efek yang sama terhadap mobilisasi unsur tanah jarang sehingga konsentrasi unsur tanah jarang terlihat bervariasi di daerah penelitian. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung