Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Rahmayanti, Widya (STUDENT ID : 15415087)
(LECTURER ID : 0014066208)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Kawasan Cekungan Bandung sebagai kawasan metropolitan Jawa Barat memiliki
peranan penting sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Pengembangan
Kawasan Cekungan Bandung diarahkan berdasarkan potensi pertanian hortikultura,
industri non-polutif, industri kreatif, perdagangan, jasa, pariwisata dan perkebunan
yang dikembangkan untuk menunjang PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya.
Kondisi Kawasan Cekungan Bandung dipengaruhi oleh kondisi Kawasan Bandung
Utara yang menyuplai 60% air tanah bagi Cekungan Bandung. Namun, daya dukung
lingkungan Cekungan Bandung menurun dan menyebabkan kekeringan di musim
kemarau dan banjir di musim hujan. Hal ini terjadi karena Kawasan Bandung Utara
mengalami degradasi lahan akibat alih fungsi dan pemanfaatan ruang yang tidak
sesuai dengan ketentuan perencanaan tata ruang sehingga mempengaruhi fungsinya
sebagai kawasan konservasi dan resapan air bagi wilayah Metropolitan Bandung
Raya.
Melalui penelitian ini akan diidentifikasi fenomena pemanfaatan ruang terkait
besaran, pola perubahan dan kesesuaiannya dengan ketentuan perencanaan tata
ruang. Perubahan dan kesesuaian pemanfaatan ruang diidentifikasi secara kuantitatif
dan spasial dengan melakukan overlay terhadap beberapa peta penggunaan lahan
time series dan disesuaikan dengan ketentuan perencanaan, kemudian dilanjutkan
dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil wawancara dengan perangkat
pemerintah daerah. Penelitian dilakukan di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan,
Kabupaten Bandung yang memiliki luas lahan kritis tertinggi di Kecamatan Cimenyan
serta memiliki karakteristik pemanfaatan ruang yang beragam dan potensial dalam
sektor pariwisata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pemanfaatan ruang yang signifikan
terjadi pada kawasan pemanfaatan ruang pertanian lahan basah dan kawasan
permukiman. Pemanfaatan ruang Desa Cimenyan mempertimbangkan kondisi
topografi wilayah, sehingga perubahan pemanfaatan ruang dominan terjadi di Desa
Cimenyan bagian bawah, yaitu pada wilayah dengan kontur dibawah 1000 mdpl.
Ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dengan perencanaan di Desa Cimenyan secara
teknis tata masa bangunan terjadi pada kawasan permukiman dan pada peruntukan
kawasan tidak terbangun. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang
mendorong peningkatan kebutuhan pemanfaatan ruang dan sektor pariwisata yang
potensial dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui kegiatan
perdagangan dan jasa.