DETAIL DOCUMENT
PENGEMBANGAN BIOKONJUGAT OBAT DENGAN LIGHT SUBUNIT MUSHROOM TYROSINASE (LSMT) UNTUK PENGHANTARAN OBAT SECARA ORAL
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Diana (STUDENT ID : 20715019)
(LECTURER ID : 0012126902)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Rute peroral untuk terapi sistemik memberikan kemudahan dan kenyamanan administrasi obat bagi pasien. Meski demikian sediaan peroral memberikan tantangan dari segi teknologi pembuatannya. Untuk memastikan senyawa aktif terhantar ke reseptornya, obat terlebih dahulu harus terabsorbsi masuk ke dalam pembuluh darah. Absorbsi obat menjadi terkendala jika permeabilitasnya rendah dan menyebabkan bioavailabilitasnya kecil. Penggunaan lektin untuk glikotargeting merupakan salah satu pendekatan untuk mengatasi permasalahan dalam penghantaran senyawa dengan permeabilitas rendah. Interaksi lektin dengan beberapa jenis gugus gula yang terdapat pada sel-sel di permukaan dinding saluran cerna dapat menyebabkan lektin untuk terserap. Saluran cerna dengan area yang luas dan terglikosilasi dapat ditargetkan untuk tujuan tersebut. LSMT (subunit rantai ringan dalam kompleks tetramer enzim tirosinase Agaricus bisporus) memiliki kemampuan untuk mengenali gugus gula secara spesifik, tidak toksik dan tidak imunogenik. Pembentukan biokonjugasi obat dengan LSMT dieksplorasi dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan LSMT sebagai pembawa menggunakan kaptopril sebagai model obat. Penelitian diawali dengan mengetahui aksesibilitas residu sistein (kandidat penyedia ikatan konjugasi di permukaan protein) menggunakan program ASAView dan NetSurfP. Secara in vitro aksesibilitas sistein dilakukan dengan pengujian sulfhidril bebas menggunakan pereaksi DTNB. Biokonjugasi rLSMT-kaptopril akhirnya memungkinkan untuk dilakukan menggunakan residu lisin pada permukaan protein. Konjugat dibentuk dengan bantuan linker SMPT yang memanfaatkan ikatan disulfida yang dapat tereduksi untuk melepaskan obat terikatnya. Kondisi optimum yang saat ini ditemukan untuk pembentukan konjugat adalah pada suhu 4°C selama 24 jam pada tahap aktivasi protein dengan SMPT dan 48 jam pada tahap pengikatan kaptopril dengan perbandingan protein:SMPT = 1:10 dan protein teraktivasi:kaptopril = 1:100. Substitusi konjugasi yang diperoleh pada kondisi tersebut adalah antara 1- 2 mol kaptopril per mol LSMT. Konjugat yang terbentuk stabil pada larutan simulasi lambung dan usus. Selain itu uji permeabilitas awal secara in vitro menggunakan sel Caco2 dan secara ex vivo dengan metode non-everted gut sac menunjukan bahwa konjugat tidak mengurangi kemampuan LSMT untuk menembus dinding saluran cerna.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung