Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Agiana P, Evalianty (STUDENT ID : 10711055)
(LECTURER ID : 0011046908)
(LECTURER ID : 0028077001)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Kokristal merupakan bentuk kristal yang terdiri dari dua atau lebih komponen dengan
perbandingan stoikiometri tertentu. Teofilin telah dilaporkan membentuk kokristal dengan natrium
sakarin dengan perbandingan stoikiometrik tertentu, namun belum dilakukan pembuatan dan
penetapan kristal tunggal dari kokristal tersebut. Kualitas kristal tunggal dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah suhu dan jenis serta komposisi pelarut yang digunakan.
Analisis kristal tunggal dibutuhkan untuk penentuan struktur tiga dimensi kokristal dan interaksi
yang terjadi. Kokristal TA-NSD juga diamati stabilitanya terhadap kelembaban. Serbuk teofilin
anhidrat (TA), natrium sakarin dihidrat (NSD), dan campuran fisika TA-NSD = 2,4:3,6 masingmasing dikarakterisasi menggunakan mikroskop polarisasi, Fourier-Transform Infrared
Spectroscopy (FTIR), Powder X-Ray Diffractometry (PXRD), dan titrasi Karl Fischer.
Pembentukan kristal tunggal kokristal TA-NSD dilakukan dengan cara slow evaporation di suhu
ruang dan suhu 12 °C menggunakan empat jenis campuran pelarut, yaitu air-isopropanol 1:7; airaseton 1:9; etanol-diklorometan 9:1 dan etanol. Kecepatan pembentukan kokristal diamati dan
dikarakterisasi menggunakan mikroskop polarisasi, FTIR, PXRD, serta dilakukan analisis struktur
kokristal dengan single crystal X-ray Diffractometry (SC-XRD). Kokristal TA-NSD kemudian
diuji stabilitas pada kelembaban ekstrem (RH: 95%). Kristal tunggal hanya terbentuk pada pelarut
air-isopropanol 1:7 dengan ukuran 0,6-1,2 cm (suhu ruang) dan 0,6-1 cm (suhu 12 °C) dan pelarut
air-aseton 1:9 dengan ukuran 0,5-1,1 cm (suhu ruang). Pada pelarut lain kokristal yang dihasilkan
berbentuk hablur dan kristal jarum tipis dengan ukuran ?5 mm (suhu ruang dan suhu 12 °C).
Hasil pengamatan visual yang didukung dengan perbesaran pada mikroskop polarisasi
menunjukkan kokristal TA-NSD berbentuk jarum dan berwarna bening. Hasil analisis FTIR
menunjukkan pergeseran regangan N-H kokristal dari bilangan gelombang 3124,12 cm
-1
ke
3127,97-3131,83 cm
-1
. Dari hasil analisis PXRD, difraktogram kokristal TA-NSD memiliki
puncak-puncak khas yang tajam pada 2?= 5,58; 12,32; 17,48; 22,40; 26,86; 27,4; 28,84 dan 34,1°.
Hasil analisis kristal tunggal SC-XRD menunjukkan kokristal TA-NSD memiliki sistem kristal
monoklinik dengan sumbu a: 14,539 Å; sumbu b: 6,8430 Å; sumbu c: 16,129Å; sudut ?: 99,239°
dengan volume 1583,9 Å
3
. Struktur tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya. Hasil uji
stabilita terhadap kelembaban yang dianalisis dengan FTIR menunjukkan bahwa spektra kokristal
tidak mengalami perubahan pergeseran regangan N-H yang berarti tidak terjadi peruraian ikatan
kokristal. Dari keseluruhan pengamatan dan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa kokristal TA-
NSD yang berbentuk jarum berwarna bening memiliki sistem kristal monoklinik dengan volum
sebesar 1583,9 Å
3
. Kristal tunggal tersebut terbentuk pada suhu ruang dengan pelarut airisopropanol 1:7 dan pada suhu 12 °C dengan isopropanol 1:7 serta air-aseton 1:9. Hasil uji stabilita
kokristal terhadap kelembaban menunjukkan bahwa kokristal TA-NSD stabil terhadap
kelembaban.