Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Rantri Desi Wulan Ndari, Nuresi (STUDENT ID : 22318008)
(LECTURER ID : 0024036503)
(LECTURER ID : 0027036801)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Pengetahuan mengenai sifat anisotropi dari suatu batuan sangat penting untuk
penyelidikan geofisika. Penelitian ini merupakan studi awal yang bertujuan untuk
mencari hubungan antara anisotropi seismik (elastik) dan anisotropi suseptibilitas
magnetik (AMS) pada batuan beku tipe lava flow dari Kawasan Gunung Batur.
Selain itu penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasi penyearahan pada batuan
dengan mengintegrasikan hasil dari pengukuran anisotropi yang telah diperoleh dan
didukung hasil dari analisis microcomputed tomography (µCT), analisis petrografi
serta data geologi. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya.
Keistimewaan dari penelitian ini yaitu dilakukan kombinasi empat metode yang
biasanya bekerja sendiri-sendiri menjadi suatu metode baru yang diharapkan
mampu menginterpretasi penyearahan pada suatu batuan secara lebih akurat.
Penelitian ini akan dibagi dalam beberapa tahapan yang terdiri dari kegiatan
lapangan untuk pengambilan sampel, persiapan sampel pengukuran, pengukuran
kecepatan rambat gelombang seismik (Vp dan Vs) pada ketiga bidang utama yang
saling tegak lurus dari sampel berbentuk kubus untuk mendapatkan arah kecepatan
maksimum dan nilai parameter anisotropi elastik, pengukuran suseptibilitas
magnetik pada enam arah dari setiap sampel core untuk mengetahui arah sumbu
suseptibilitas magnetik utama (arah mineral magnetik) dan nilai parameter AMS,
analisis petrografi untuk mengamati penyearahan mineral dan analisis µCT pada
sampel core untuk mendapatkan trend arah porositas batuan. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah enam buah sampel dengan kode BTR2 - BTR7
yang merupakan produk lava hasil letusan Gunung Batur tahun 1849. Pengukuran
AMS menunjukkan hasil yang konsisten pada semua sampel batuan dimana sumbu
suseptibilitas magnetik maksimum searah dengan arah aliran lava utama yaitu NESW. Berdasarkan hasil yang diperoleh, diketahui bahwa derajat anisotropi elastik
batuan berkisar antara 6,39 % - 25,98 % dan derajat anisotropi suseptibilitas
magnetik batuan berkisar antara 3,68 % - 6,11 %. Tidak ditemukan adanya korelasi
yang signifikan antara kedua anisotropi tersebut jika ditinjau secara langsung
diduga karena anisotropi elastik lebih dipengaruhi oleh faktor yang bersifat lokal.
Anisotropi elastik lebih berkorelasi dengan pori batuan, dibuktikan dengan korelasi
negatif yang kuat antara nilai kecepatan seismik dengan persentase pori yaitu
sebesar -0,83. Begitupun dengan anisotropi suseptibilitas magnetik, tiga dari enam sampel batuan menunjukkan adanya korelasi positif antara arah AMS dengan arah
pori batuan dimana kedua parameter tersebut sama-sama menunjukkan arah NE.
Perbedaan posisi sampel dalam suatu aliran lava dinilai menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi penyearahan pada pori batuan. Sampel yang diambil pada
bagian center / summit dari aliran lava akan memiliki pori yang cenderung searah
dengan arah aliran lava. Sedangkan sampel yang diambil pada bagian slope dari
lava, akan memiliki pori yang tidak searah bahkan cenderung tegak lurus terhadap
arah aliran lava.