DETAIL DOCUMENT
PEMBENTUKAN BRIKET BERBASIS PASIR KUARSA DAN NATRIUM SILIKAT SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGENDALIKAN PELEPASAN UNSUR KALIUM DI DALAM AIR
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Arrizki Lubis, Faiz (STUDENT ID : 12514007)
(LECTURER ID : 0027055913)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Kebutuhan pangan dengan kualitas dan produktivitas yang tinggi akan mendorong adanya perkembangan dari kegiatan pertanian. Pemberian pupuk dengan dosis yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah pencemaran tanah dan terbuangnya pupuk dengan percuma. Saat ini, pemanfaatan material sebagai media pengendali pelepasan pupuk perlu dikembangkan. Salah satu material yang dapat digunakan sebagai penghambat laju pelepasan unsur pupuk adalah mineral pasir kuarsa. Pada penelitian ini, pelepasan unsur kalium dipelajari dengan memanfaatkan pasir kuarsa yang berasal dari Cibadak, Kabupaten Sukabumi melalui pengujian pelarutan di dalam air pada suhu dan tekanan ruang. Penelitian diawali dengan preparasi material meliputi kominusi dan karakterisasi pasir kuarsa. Karakterisasi dilakukan menggunakan XRD, XRF, dan SEM . Kemudian dilakukan pencampuran bahan dan pembriketan pada sampel. Perbandingan variasi perbandingan massa komposisi pasir kuarsa dan larutan natrium hidroksida (gram) yang digunakan adalah 2,5:1; 3:1; dan 3,75:1. Kemudian campuran bahan dibentuk menjadi briket dengan tekanan sebesar 40 kg/cm2. Briket pasir kuarsa yang sudah dibentuk kemudian dipanaskan dengan variasi temperatur 90, 100, dan 110°C. Pengujian pelarutan dilakukan pada briket pasir kuarsa dengan pengambilan sampel air sebanyak 10 kali selama 52 jam. Persentase kalium terlarut pada berbagai kondisi secara periodik ditentukan dengan analisa Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Selain itu, karakterisasi dilakukan pada briket pasir kuarsa menggunakan FTIR dan SEM Mapping. Hasil pengujian XRD dan SEM Mapping menunjukkan bahwa mineral yang digunakan didominasi oleh silika. Hasil XRF menunjukkan bahwa unsur silikon (Si) mendominasi pasir kuarsa sebesar 86,77%. Hasil pengujian AAS menunjukkan bahwa persentase unsur kalium terlarut di dalam air mencapai nilai terendah pada perbandingan massa pasir kuarsa (gram) : NaOH (gram) : waterglass (gram) sebesar 15:1:4; temperatur pemanasan sebesar 100°C; dan waktu pemanasan 3 jam, yakni sebesar 27,66%.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung