DETAIL DOCUMENT
STUDI PEMBENTUKAN PARTIKEL FERONIKEL DARI BIJIH NIKEL LIMONIT PADA TEMPERATUR 1100-1300OC MENGGUNAKAN REDUKTOR BATUBARA DENGAN PENAMBAHAN BAHAN IMBUH NA2SO4 DAN H3BO3
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Hasina Nizami, Zahra (STUDENT ID : 12515013)
(LECTURER ID : 0028017301)
(LECTURER ID : 0002108207)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Nikel merupakan salah satu unsur yang banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti pembuatan baja tahan karat, bahan baku pembuatan superalloy, pelapisan, dan bahan baku baterai. Bijih nikel yang terdapat di Indonesia merupakan bijih nikel laterit. Bijih nikel laterit dibagi ke dalam dua jenis, yaitu bijih nikel limonit dan saprolit. Bijih nikel limonit memiliki volume cadangan 2-3 kali lebih besar dari nikel saprolit dan memiliki harga yang lebih murah sehingga dapat mengurangi biaya produksi feronikel. Teknologi yang umum digunakan untuk mengolah bijih nikel laterit melalui jalur pirometalurgi adalah Rotary KilnElectric Furnace (RK-EF). Proses RK-EF membutuhkan energi yang besar karena beroperasi pada temperatur tinggi yaitu 1400oC?1700oC. Pada penelitian ini, akan dipelajari pengaruh temperatur serta penambahan Na2SO4, dan H3BO3 terhadap pembentukan partikel logam feronikel yang dihasilkan dari proses reduksi bijih nikel limonit pada temperatur yang lebih rendah yaitu 1100oC-1300oC. Bijih nikel limonit, batubara, Na2SO4, dan H3BO3 diaglomerasi membentuk tiga jenis briket, yaitu briket A (penambahan 10% batubara), briket B (penambahan 10% batubara dan 10% Na2SO4), dan briket C (penambahan 10% batubara, 10% Na2SO4, dan 5% H3BO3). Proses reduksi dilakukan pada temperatur 1100oC, 1150oC, 1200oC, 1250oC, dan 1300oC menggunakan horizontal tube furnace selama 60 menit dengan dialiri gas argon. Briket yang telah direduksi kemudian dipreparasi untuk diamati menggunakan mikroskop optik. Hasil pengamatan menggunakan mikroskop optik kemudian diolah menggunakan perangkat lunak ImageJ untuk mengukur partikel logam yang terbentuk. Kandungan unsur dari briket hasil reduksi pada 1250oC diamati menggunakan SEM-EDS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan temperatur reduksi dari 1100oC hingga 1300oC dapat meningkatkan ukuran partikel logam feronikel. Pada briket A (penambahan 10% batubara), ukuran partikel logam feronikel terbesar meningkat sebesar 133,75%, yaitu dari 61,1 ?m ke 142,82 ?m. Pada briket B (penambahan 10% batubara dan 10% Na2SO4), ukuran partikel logam feronikel terbesar meningkat sebesar 172,14%, yaitu dari 91,11 ?m ke 247,95 ?m. Pada briket C (penambahan 10% batubara, 10% Na2SO4, dan 5% H3BO3), ukuran partikel logam feronikel terbesar meningkat sebesar 265,64%, yaitu dari 128,45 ?m ke 469,67 ?m. Pada temperatur 1250oC, briket A (penambahan 10% batubara) menghasilkan feronikel dengan kadar nikel 3,55%, besi 94,58%, dan sulfur 0,31%, briket B (penambahan 10% batubara dan 10% Na2SO4) menghasilkan feronikel dengan kadar nikel 4,12%, besi 83,79%, dan sulfur 1,55%, briket C (penambahan 10% batubara, 10% Na2SO4, dan 5% H3BO3) menghasilkan feronikel dengan kadar nikel 4,78%, besi 92,93%, dan sulfur 0,13%.. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung