DETAIL DOCUMENT
MODEL GEOMEKANIKA SATU DIMENSI UNTUK KESTABILAN SUMUR BOR LAPANGAN RJ, CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Ryan Gabriel, Josiah (STUDENT ID : 12015015)
(LECTURER ID : 0016048206)
(LECTURER ID : 0016106102)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
Lapangan RJ terletak di Cekungan Jawa Timur Utara, yang merupakan salah satu cekungan busur belakang yang mengandung cukup banyak minyak dan gas bumi. Cekungan mengalami beberapa episode deformasi yang melibatkan Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Cekungan memiliki beberapa litologi dominan yaitu batugamping, batulempung, batulanau, dan batupasir. Permasalahan yang dihadapi Lapangan RJ berkaitan dengan geomekanika, yaitu keruntuhan dinding sumur karena tegasan efektif berlebih dan terdapatnya zona overpressured. Masalah-masalah ini cukup mengganggu jalannya operasi sumur. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan geomekanika satu dimensi. Data yang digunakan meliputi rekaman tali kawat, rekaman gambar sumur, rekaman lumpur, seismik tiga dimensi, tes tekanan, laporan akhir sumur, dan catatan harian pemboran sumur. Pengolahan data meliputi interpretasi horizon seismik untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian, komponen-komponen geomekanika meliputi penentuan modulus elastik dan kekuatan batuan, tekanan pori, dan arah serta besaran ketiga tegasan utama yaitu tegasan vertikal (Sv), tegasan horizontal minimum (Shmin) dan tegasan horizontal maksimum (SHmax). Model geomekanika satu dimensi disusun dan konfigurasi tegasan utama digunakan untuk mengetahui rezim tegasan pada lapangan. Analisis kestabilan sumur bor yang menentukan berat lumpur dan azimut serta kemiringan sumur optimal untuk meningkatkan kestabilan sumur dilakukan atas dasar model geomekanika satu dimensi yang diperoleh. Pada Lapangan RJ, rezim tegasan in situ adalah rezim sesar geser menurut klasifikasi Anderson (SHmax>Sv>Shmin). Orientasi SHmax adalah timur timur laut ? barat barat daya (N65°E-N85°E dan N245°E-N265°E), cenderung berbelok dari rezim tektonik yang terjadi saat ini yaitu utaraselatan oleh karena adanya pengaruh dari pergerakan mengiri blok-blok sesar pada Zona Sesar RMKS. Tekanan pori overpressured pada interval lempung Ekuivalen Formasi Wonocolo dan Ekuivalen Formasi Ngrayong pada kedalaman kurang lebih 4000 kaki TVD sampai 6000 kaki TVD. Kestabilan sumur dapat ditingkatkan dengan membor sumur pada azimut SHmax (timur timur laut ? barat barat daya) dengan deviasi 60 derajat ke atas dan menaikkan berat lumpur sekitar 1 ppg. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung