Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Devandra, Muhammad (STUDENT ID : 12316031)
(LECTURER ID : 0028025901)
(LECTURER ID : 0020075903)
(LECTURER ID : 0011046907)
(LECTURER ID : 0010106302)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Likuefaksi merupakan fenomena yang kompleks dimana terdapat berbagai parameter
untuk menganalisis potensi terjadinya fenomena tersebut. Pada studi ini, kecepatan
gelombang S adalah parameter yang digunakan untuk menganalisis potensi terjadinya
likuefaksi dikarenakan parameter gelombang seismik tersebut cukup sensitif terhadap
fenomena likuefaksi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan
kecepatan gelombang S adalah downhole seismic. Downhole seismic diuji pada
Formasi Pamaluan di Kecamatan Sepaku yang tersusun atas batulempung dan serpih
dengan sisipan napal, batupasir dan batugamping. Downhole seismic memiliki empat
metode interpretasi untuk mendapatkan nilai kecepatan gelombang S, salah satunya
adalah refracted ray-path method yang mengaplikasikan Hukum Snell ketika melalui
batas lapisan. Kecepatan gelombang S terhitung selanjutnya digunakan untuk
menentukan nilai Cyclic Resistance Ratio (CRR) dengan hubungan VS1 ? CRR. Nilai
CRR ini akan dibandingkan dengan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) untuk
menentukan nilai Factor of Safety (FS) di tiap kedalaman daerah penelitian. Nilai FS
dapat digunakan untuk melihat apakah pada kedalaman tersebut berpotensi terjadinya
likuefaksi atau tidak. Selain itu, penelitian ini juga mengakomodir simulasi ketinggian
muka air tanah karena ketinggian muka air tanah berperan penting sebagai pemicu
peristiwa likuefaksi. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa pada Kecamatan Sepaku
memiliki potensi terjadinya likuefaksi pada kedalaman 0 ? 3 m jika kekuatan gempa
berskala MW 5 dan 5,5, kedalaman 0 ? 5 m jika kekuatan gempa berskala MW 6 dan
6,5, dan kedalaman 0 ? 6 m jika kekuatan gempa berskala MW 7 dengan ketinggian
muka air tanah yang kurang dari 1 m.