Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Hasbi Assiddiqy, Muhamad (STUDENT ID : 22618011)
(LECTURER ID : 0015117108)
(LECTURER ID : 0021058906)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Lapangan panas bumi Montelago telah melewati tahapan eksplorasi yang panjang. Meskipun begitu pemboran di lapangan tersebut belum mendapatkan hasil yang maksimal, dari empat sumur, hanya satu sumur yang berhasil menemukan fluida formasi bertemperatur tinggi. Kegagalan pemboran sumur produksi di lapangan panas bumi Montelago kemungkinan dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman mengenai geometri sesar bawah permukaan. Informasi mengenai sesar yang digunakan sebagai pertimbangan area target pemboran hanya berdasarkan kepada hasil pemetaan sesar di permukaan. Dengan mengaplikasikan metode yang dapat mengidentifikasi geometri sesar bawah permukaan, implikasi pemahaman mengenai geometri sesar bawah permukaan terhadap hasil pemboran dapat diketahui. Penelitian ini menggunakan aplikasi metode gravity untuk mengidentifikasi geometri sesar bawah permukaan. Metode ini meliputi interpretasi peta anomali residual, peta anomali turunan pertama horizontal total, peta anomali second vertical derivative, horizontal gradient magnitude, analisis dekonvolusi Euler, dan pemodelan ke depan dua dimensi. Selain itu data hasil pemetaan geologi, distribusi manifestasi permukaan, distirbusi kemunculan mineral alterasi, dan peta anomali konsentrasi gas Hg di permukaan digunakan untuk memberikan informasi sifat permeabilitas di area studi. Hasil identifikasi geometri sesar akan diintegrasikan dengan informasi sifat permeabilitas serta divisualisasikan melalui model tiga dimensi. Dengan membandingkan informasi hasil pemboran terhadap model geometri sesar bawah permukaan beserta sifat permeabilitasnya, implikasi antara pemahaman geometri sesar bawah permukaan terhadap hasil pemboran dapat disimpulkan. Hasil pemodelan menunjukkan terdapat 34 sesar impermeable dan 8 sesar permeable yang dapat terlihat kemenerusannya baik secara horizontal maupun vertikal di bawah permukaan. Pembandingan model geometri sesar terhadap evaluasi hasil pemboran keempat sumur menunjukkan sumur yang gagal berpotongan dengan sesar impermeable. Sebaliknya, sumur yang berhasil tidak berpotongan dengan sesar permeable.