Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Aliza Savitri, Fanny (STUDENT ID : 25820035)
(LECTURER ID : 0002118111)
(LECTURER ID : 0024048305)
Subject
Datestamp
0000-00-00 00:00:00
Abstract :
Sungai Bangga merupakan salah satu anak sungai Palu yang berada pada daerah
pegunungan/ hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Palu dengan luas sebesar 74.825
km2 dan mempunyai panjang sungai 16.970 km. Sungai Bangga menjadi sumber
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari termasuk lahan pertanian dan perkebunan.
Kejadian banjir sering terjadi pada setiap tahunnya dikarenakan jumlah sedimen
yang menumpuk karena longsoran material dari hulu Sungai Bangga. Selain itu,
faktor yang menjadi pemicu adanya longsoran tebing-tebing sungai adalah bencana
gempa bumi Palu yang diimbangi dengan turunnya curah hujan dengan durasi 6
jam sehingga mengakibatkan aliran sungai meluap dan terjadi banjir di daerah hilir
Sungai Bangga mencapai ketinggian banjir 3 m. Hal ini menimbulkan kerugian
yang sangat besar bagi masyarakat Desa Bangga baik dari segi permukiman,
perkantoran, sarana dan prasarana.
Oleh karena itu untuk mencegah kondisi di masa mendatang, salah satu upaya yang
dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat adalah pembangunan pengendali sedimen melalui bangunan sabo dam.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh adanya bangunan sabo dam
pada Sungai Bangga dalam mengurangi resiko banjir dan reduksi total sedimen.
Analisis dan pemodelan dilakukan menjadi dua kondisi yaitu sebelum dan sesudah
adanya bangunan sabo dam dengan debit banjir rancangan kala ulang 100 tahun dan
debit harian lapangan selama 4 tahun menggunakan perangkat lunak HEC-RAS
dengan pemodelan 1D yang bertujuan untuk mensimulasikan pola aliran, sediment
transport sebelum dan sesudah adanya bangunan pengendali sedimen/ bangunan
sabo dam.
Hasil simulasi yang didapat menggunakan HEC-RAS, menunjukkan bahwa
sebelum adanya bangunan sabo, tinggi limpasan pada salah satu segmen adalah 2,1
m dan setelah ada bangunan sabo menjadi tidak melimpas. Sedangkan total sedimen
yang ada pada kondisi eksisting pada daerah hilir sebagai contoh di Sta 2 sebesar
409709 ton/ 4 th dan setelah ada bangunan sabo berkurang menjadi 108194 ton/ 4
th dan 76383 ton/ 4 th. Sehingga dengan adanya bangunan sabo dam dapat
mereduksi tinggi limpasan sebesar 100% dan mereduksi total sedimen sebesar 81%
dan 74%. Oleh sebab itu, bangunan sabo selain dapat digunakan untuk menahan
sedimen juga dapat mengurangi banjir.