DETAIL DOCUMENT
ANALISIS KORELASI PRECIPITABLE WATER VAPOR (PWV) DARI DATA GNSS DENGAN CURAH HUJAN DI INDONESIA
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Barbarosa, Azhari (STUDENT ID : 15118077)
(LECTURER ID : 0028036301)
(LECTURER ID : 0016076512)
(LECTURER ID : 0017107506)
(LECTURER ID : 0025088603)
Subject
 
Datestamp
0000-00-00 00:00:00 
Abstract :
GNSS (Global Navigation Satellite Systems) telah menjadi bagian dari masyarakat seperti navigasi, proyek pembangunan, pengukuran deformasi, dan masih banyak lagi. GNSS merupakan sistem penentuan posisi dengan bantuan konstelasi satelit yang dapat memberikan informasi posisi kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi cuaca apapun. Namun, GNSS juga dapat mengestimasi Precipitable Wapor Vapor (PWV). PWV merupakan uap air yang ada di atmosfer yang akan menjadi embun dan turun menjadi hujan. Pada topik ini, peneliti bertujuan untuk menganalisis korelasi antara PWV dengan curah hujan di Indonesia. Metodologi yang dilalui adalah perencanaan penelitian, studi literatur, pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis hasil, serta kesimpulan dan saran. Data-data yang digunakan adalah data pengamatan stasiun InaCORS di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah Indonesia Timur dan Pulau Papua serta data curah hujan yang terjadi di stasiun InaCORS tersebut selama tahun 2019. Data-data tersebut dinormalisasi tiap lima hari (pentad days) dan dibandingkan satu sama lain. Perhitungan statistik yang digunakan untuk menentukan korelasi yang ada adalah perhitungan koefisien korelasi. Produk yang dihasilkan berupa model perbandingan dalam bentuk grafik dan plot persebaran antara data pentad days PWV dengan curah hujan. Untuk Pulau Sumatera, nilai koefisien korelasi untuk stasiun CSAB, CBKT, dan CMEN adalah 0,49901, 0,53156, dan 0,64985. Untuk Pulau Jawa, nilai koefisien korelasi untuk stasiun CLBG, CJPR, CPAC, CMJT, dan CMAT adalah 0,75047, 0,599, 0,6456, 0,65322, dan 0,67128. Untuk Pulau Kalimantan, nilai koefisien korelasi untuk stasiun CBAS, CBJM, dan CBAL adalah 0,3795, 0,54133, dan 0,51522. Untuk Pulau Sulawesi, nilai koefisien korelasi untuk stasiun CMAK dan CBIT adalah 0,61186 dan 0,59358. Untuk daerah Indonesia Timur dan Pulau Papua, nilai koefisien korelasi untuk stasiun CTER, CSOQ, CJYP, CWMN, dan CUKE adalah 0,64687, 0,54521, 0,25352, 0,46827, dan 0,54521. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa PWV yang diturunkan dari data GNSS berbanding lurus dengan curah hujan yang terjadi di Indonesia.  

Institution Info

Institut Teknologi Bandung