Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
HULER, Silvester Gebhardus Kenehan
Subject
H Social Sciences (General)
Datestamp
2020-10-13 02:25:52
Abstract :
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) menganalisis fenomena hoaks di
Indonesia dan (2) mengupayakan pendidikan literasi media sebagai penangkal
penyebaran hoaks. Objek kajian dari penulisan skripsi ini adalah fenomena hoaks
dan pendidikan literasi media di Indonesia. Metode yang digunakan ialah metode
kajian atau analisis data sekunder. Penulis mengkaji dan mempelajari data-data
tentang fenomena hoaks dan pendidikan literasi media di Indonesia dari pelbagai
buku, jurnal ilmiah, dan artikel surat kabar atau majalah baik cetak maupun online
dan memberi analisis atasnya.
Berdasarkan hasil kajian penulis disimpulkan bahwa: pertama, masifnya
penyebaran hoaks di Indonesia disebabkan oleh 3 faktor, yakni meningkatnya
penggunaan internet, tingginya budaya berbagi informasi, dan rendahnya tingkat
literasi media. Kedua, hoaks yang berkembang di Indonesia saat ini memiliki
tujuan-tujuan tertentu, diantaranya politik, ekonomi, dan agama. Ketiga, masifnya
produksi dan penyebaran hoaks di Indonesia berdampak buruk bagi demokrasi.
Dampak buruk hoaks bagi demokrasi itu antara lain: hilangnya ruang publik yang
sehat, munculnya aksi intoleransi dan radikalisme agama, dan potensi lahirnya
negara totaliter.
Hoaks merupakan satu persoalan krusial, dan karena itu menuntut untuk
segera diatasi. Ada banyak cara untuk mengatasi persoalan hoaks di Indonesia.
Namun hemat penulis cara terbaik untuk mengantisipasi dan menekan lajunya
penyebaran hoaks di Indonesia adalah dengan membangun kompetensi publik.
Upaya membangun kompetensi publik ini dapat dilakukan dengan memberikan
pendidikan literasi media. Namun pendidikan literasi media ini tidak dapat
berjalan baik jika tidak ada upaya atau peran dari semua pihak. Semua pihak mesti
terlibat, bertanggung jawab, dan bahu membahu dalam memberikan pendidikan
literasi media kepada masyarakat. Pihak-pihak itu antara lain: keluarga, lembaga
pendidikan (SD sampai dengan perguruan tinggi, organisasi non-pemerintah
(partai politik, Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS), Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), yayasan, dan lembaga keagamaan), media, dan pemerintah.