DETAIL DOCUMENT
Peran Teologi Feminis bagi Pemberdayaan Kaum Perempuan dalam Sistem Budaya Patriarki Masyarakat Fehalaran
Total View This Week23
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
MALIK, Frederikus
Subject
BR Christianity 
Datestamp
2020-11-09 03:03:53 
Abstract :
Dewasa ini berbagai ketimpangan terhadap kaum perempuan dalam sistem budaya patriarki masih terus terjadi. Di berbagai tempat termasuk Fehalaran yang menjadi lokus kajian skripsi ini, fakta membuktikan bahwa sistem budaya patriarki masih menindas perempuan. Akibatnya berbagai kepentingan dan kebutuhan perempuan kerapkali kurang diakomodasi. Berbagai ketidakadilan yang dialami kaum perempuan dalam sistem budaya patriarki masyarakat Fehalaran ini “mau tidak mau” harus diatasi. Dengan menggunakan teologi feminis yang berdiri di atas landasan Kitab Suci, Dogma Gereja, dan sumber-sumber lainnya, penulis akan berusaha mempersoalkan kembali berbagai ketimpangan yang dialami perempuan dalam masyarakat Fehalaran agar berbagai ketidakadilan dapat diangkat ke permukaan dan perempuan dapat berjuang membebaskan diri darinya. Oleh karena itu penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) menemukan dan menawarkan peran teologi feminis bagi pemberdayaan kaum perempuan dalam sistem budaya patriarki masyarakat Fehalaran dan (2) menawarkan tindakan-tindakan praktis yang perlu dibuat untuk keluar dari berbagai penindasan yang ada. Demi mencapai maksud ini penulis akan menggunakan metode pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan ketidakadilan yang dialami perempuan dalam sistem budaya patriarki masyarakat Fehalaran. Berbagai data yang diambil baik dari sumber primer (wawancara) maupun dari sumber sekunder (kepustakaan) akan penulis gunakan secara kritis untuk menganalisis kasus ini. Dengan pendekatan ini penulis rupanya menemukan bahwa berbagai ketidakadilan yang dialami kaum perempuan Fehalaran sebenarnya sudah lama terjadi. Sejak dalam cerita asal-usul masyarakat Fehalaran keberadaan kaum perempuan sudah diabaikan. Hal ini tidak hanya berlaku dalam cerita asal-usul tetapi juga higga kini dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam bidang sosial misalnya, perempuan ditekan ke ranah domestik sehingga kurang memiliki akses menuju ruang publik; dalam bidang politik, perempuan tidak diizinkan untuk menjadi pemimpin dan hanya mampu menjadi pemilih dalam setiap pemilihan umum; dalam bidang ekonomi, perempuan tidak diberi kesempatan untuk bergerak dalam ruang ekonomi makro tetapi hanya menjadi pengelola keuangan keluarga dan pedagang kaki lima; dalam dunia pendidikan perempuan diberi ruang yang sempit untuk berpengetahuan lebih; dan sebagainya. Berdasarkan realitas dan persoalan yang terjadi, kehadiran teologi feminis dianggap mampu menyelesaikan persoalan yang ada. Teologi feminis dipakai penulis untuk merekonstruksi narasi Kitab Suci yang bias gender mulai dari merekonstruksi cerita asal-usul leluhur orang Fehalaran, membuat penilaian kritis terhadap budaya patriarki, menafsir ulang simbol dan gagasan tentang hubungan perempuan dan laki-laki, menyertakan pengalaman kaum perempuan akan Allah dalam membangun suatu teologi, memprakarsai pembebasan perempuan dari kungkungan patriarki, membiarkan perempuan Fehalaran bergerak secara bebas dalam bidang ekonomi, dan memprakarsai pembebasan perempuan dalam bidang politik, dan sebagainya. Dengan menggunakan teologi feminis untuk membongkar ideologi patriarki yang menindas perempuan Fehalaran ini, penulis menemukan bahwa ketidakadilan yang dialami perempuan hanya dapat diatasi bila keberadaan kaum perempuan diakui, pengalaman mereka perlu didengarkan, berbagai kebutuhan dan keinginan mereka harus diakomodasi serta berbagai program pemberdayaan perempuan perlu dibuat dengannya perempuan menjadi subjek utama yang aktif dalam memperjuangkan kepentingan mereka. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO