DETAIL DOCUMENT
Kapitalisme dan Matinya Kritisisme: Perspektif Manusia Satu-Dimensi Menurut Herbert Marcuse
Total View This Week24
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
PALA, Geovanny Calvin De Flores
Subject
B Philosophy (General) 
Datestamp
2020-11-11 04:22:41 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan perspektif filosofis Manusia Satu-Dimensi Herbert Marcuse sebagai kritik atas kapitalisme. Kritik yang termuat dalam Manusia Satu-Dimensi menyediakan suatu titik tolak dialektis untuk membedah isu kapitalisme dan dampaknya terhadap manusia. Pertalian antara kekuatan kapitalisme dan pengaruhnya terhadap manusia merupakan tema utama yang digarap dalam keseluruhan skripsi ini. Kajian ini menggunakan metode analisa deskriptif-kritis. Sumber utama yang digunakan adalah buku Manusia Satu-Dimensi. Penulis mengkaji data-data tekstual dari sumber utama dan memberi analisis atasnya. Herbert Marcuse memberikan suatu perspektif filosofis yang luas terhadap bentuk-bentuk penindasan baru pada masyarakat kapitalis. Bentuk-bentuk penindasan baru ini menjadi pijakan teoretis untuk berbicara tentang unsur penindasan yang ada dalam sistem kapitalisme. Selain sumber utama, sumber data tambahan dalam penelitian ini diperoleh dari kajian-kajian terdahulu dan artikel-artikel yang berbicara tentang isu kapitalisme. Penulis juga memperkaya analisis tentang konsep filosofis Manusia Satu-Dimensi melalui buku-buku dan artikel yang menyediakan kajian komprehensif atasnya. Karya-karya Marcuse juga dijadikan titik tolak yang mendalam untuk berbicara tentang latar belakang, gagasan dan implikasi kritik Marcuse. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa menurut perspektif filosofis Manusia Satu-Dimensi Herbert Marcuse, kapitalisme telah mematikan dimensi kritis manusia. Kemajuan dalam bidang industri kapitalis berdampak pada matinya kritisisme. Matinya dimensi kritis melahirkan manusia berdimensi satu yang bertendensi menerima realitas apa adanya. Manusia berdimensi satu tidak mampu memberikan wacana kritis untuk membongkar kebusukan dan manipulasi yang tersembunyi dalam sistem kapitalisme. Ia berhasrat dan bercita-cita untuk meningkatkan performa industri kapitalis. Namun, hasrat dan cita-cita tersebut bukan merupakan hasil dari pertimbangan individu, melainkan hasil dari pertimbangan rasionalitas teknologis kapitalisme. Dengan demikian, seluruh aktivitas, pikiran, gaya hidup, cita-cita, kreativitas dan kritisisme tunduk pada imperatif sistem kapitalisme 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO