DETAIL DOCUMENT
Kritik Terhadap Ideologi Neoliberalisme dan Subjek Politik Radikal Menurut Slavoj Žižek.
Total View This Week14
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
NANTO, Yohanes De Brito
Subject
B Philosophy (General) 
Datestamp
2020-11-12 01:00:00 
Abstract :
Skripsi ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kritik Slavoj Žižek terhadap ideologi neoliberalisme, (2) menjelaskan konsep subjek politik radikal menurut Slavoj Žižek, dan (3) memenuhi salah satu syarat akademis yang mesti dilakukan untuk menyelesaikan Pendidikan Strata Satu Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Metode yang dipakai dalam proses penulisan skripsi ini adalah studi kepustakaan. Penulis membaca buku-buku Slavoj Žižek tentang kritik terhadap ideologi neoliberalisme dan subjek politik radikal. Neoliberalisme memiliki empat kredo yang paling mendasar yaitu pertumbuhan ekonomi yang stabil, pasar bebas, globalisasi ekonomi dan privatisasi ekonomi. Salah satu filsuf yang konsisten mengeritik ideologi neoliberalisme adalah Slavoj Žižek. Menurut Žižek, kebijakan neoliberalisme membawa malapetaka bagi masyarakat global dengan pelbagai akibatnya, antara lain: menghancurkan keanekaragaman hayati, mencederai prinsip demokrasi, mengeksploitasi kekayaan alam melalui fantasi perdagangan bebas, menciptakan kesenjangan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang serta menjadi dalang pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh bidang kehidupan manusia pada saat ini. Berhadapan dengan dampak kebijakan neoliberalisme ini, Žižek memproposalkan kehadiran subjek politik radikal. Tindakan subjek radikal mampu memutuskan tatanan Simbolik lama (neoliberalisme) dan menjemput tatanan Simbolik yang baru. Lebih lanjut menurut Žižek, selain kekurangan yang ada pada subjek untuk merumuskan tatanan Simbolik yang baru, dalam tatanan Simbolik juga terdapat keterpecahan melalui kontradiksi, rasa trauma dan ketidakmungkinan mengeliminasi subjek yang selalu punya rasa kurang ontologisnya dalam dirinya. Neoliberalisme sebagai sebuah tatanan Simbolik (The Big Other) dalam formasi pemikiran Žižek mengalami inkonsistensi dalam setiap kebijakannya. Kebijakan neoliberalisme dalam dirinya sendiri mereproduksi krisis. Kehancuran neoliberalisme tidak disebabkan oleh revolusi subjek, tetapi karena keterpecahan dalam kebijakan neoliberalisme. Pelbagai krisis yang menyerang ekonomi global pada tahun 2008 dan pandemi Covid-19 memberikan signal kehancuran neoliberalisme. Berhadapan dengan fenomena kehancuran neoliberalisme ini, Žižek menganjurkan pertobatan ideologis dengan menerapkan kebijakan komunisme gaya baru sebagai opsi solutif untuk menata ekonomi dunia. Menurut Žižek, komunisme baru menekankan solidaritas global dalam menangani masalah global dan menguatkan kembali peran negara sebagai fasilitator untuk menyokong ekonomi nasional. Komunisme menjadi “angin segar” untuk menciptakan kehidupan yang bermartabat dan menghargai budaya kehidupan. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO