Abstract :
Dalam dunia modern ini, ada banyak hal yang membuat orang kehilangan
semangat untuk melayani. Fenomena ini, hemat penulis merupakan kepincangan hidup
yang lumrah dialami oleh semua orang. Banyak orang kehilangan kemampuannya
untuk mengimbangi kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmani serta pada akhirnya
berdampak pada hal-hal praktis yang justru mempengaruhi kehidupannya. Kaum awam
beriman dalam hal ini ikut terseret dalam fenomena ini. Misalnya dalam kehidupan
keagamaan, awam akan mengalami masa dimana melemahnya semangat untuk
melayani dan lebih memilih untuk sibuk mengurus dirinya serta memusatkan
perhatiannya untuk mengumpulkan harta dunia tanpa memikirkan tentang harta
surgawi.
Berbicara tentang semangat pelayanan awam beriman, penulis mengangkat
sebuah seruan Gereja tentang kerasulan awam untuk dijadikan dasar pergumulan
ilmiah karya tulis ini serta mengangkat kiprah awam Paroki St. Yosef Pekerja Wairpelit
dalam membangun Gerejanya. Melihat pentingnya menghidupi kembali semangat
pelayanan bagi kaum beriman pada umumnya dan awam Paroki St. Yosef Pekerja
Wairpelit pada khususnya serta melihat bagaimana fenomena kepincangan hidup di era
modern ini, maka penulis tergerak untuk mengangkat kiprah awam dalam Gereja
seturut dekrit Apostolicam Actuositatem sebagai dasar karya pelayanan kerasulan kaum
beriman dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan
untuk memperdalam karya tulis ini.
Berdasarkan hasil penelitian ini dianjurkan agar kaum awam Paroki St. Yosef
Pekerja Wairpelit dan semua awam beriman pada umumnya, untuk pertama-tama
menyadari eksistensinya di dalam Gereja, terlebih khusus melihat segala bentuk karya
pelayanannya sebagai wujud kerasulan yang harus diwujudnyatakan agar Gereja tetap
hidup dan berkarya. Dekrit Apostolicam Actuositatem lahir untuk menjawabi segala
fenomena yang dialami kaum awam dalam kaitannya dengan karya kerasulan serta
mengingatkan kembali bahwa awam memiliki peran yang sama pentingnya dengan
kaum hierarki dalam membangun Gereja.