DETAIL DOCUMENT
Ritus Adat Na’a Wi Lika Pada Masyarakat Nuamuzi Dan Relevansi Nilai-Nilainya Bagi Keluarga Katolik
Total View This Week34
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
DJANGGO, Albertus Dau
Subject
BR Christianity 
Datestamp
2020-10-19 05:02:19 
Abstract :
Gong Konsili Vatikan II telah membuka mata Gereja bahwa di luar Gereja juga teradapat keselamatan, salah satunya adalah kebudayaan. Gereja menyadari bahwa di dalam kebudayaan terdapat juga nilai-nilai baik dan suci yang mengantar manusia bersatu dengan Allah. Allah menggunakan budaya sebagai media perwujudan cinta-Nya kepada manusia. Allah hadir dan berbicara dengan manusia melalui budaya. Oleh karena itu, Gereja harus terbuka dan berdialog dengan kebudayaan-kebudayaan yang hidup dalam masyarakat setempat yang tak lain adalah umat Allah sendiri. Masyarakat yang juga adalah Umat Allah terdiri atas pelbagai institusi. Salah satu institusi yang ada di dalam kehidupan umat Allah adalah Keluarga Katolik. Keluarga Katolik merupakan bagian dari Gereja universal dan juga merupakan institusi terkecil, pertama dan utama yang hidup di tengah masyarakat yang terbentuk karena semangat cinta kasih dari Allah kepada keluarga dan cinta kasih di antara para anggota keluarga. Keluarga Katolik memiliki peran sebagai persekutuan iman yang mengajarkan nilai-nilai kristiani dan sekolah kemanusiaan yang mengajarkan sikap-sikap moral. Dalam melaksanakan perannya ini, Keluarga Katolik tidak saja bertumpu pada ajaran-ajaran kristiani, tetapi juga perlu berpegang pada nilai-nilai kebudayaan yang merupakan bagian dari jati dirinya. Salah satu bentuk kebudayaan yang mengandung kekayaan nilai yang berguna bagi peran Keluarga Katolik adalah ritus adat Na’a Wi Lika pada masyarakat Nuamuzi. Ritus ini merupakan perayaan tahunan yang dibuat dalam kelompok keluarga dalam masyarakat Nuamuzi dan kelompok keluarga di Nuamuzi merupakan Keluarga Katolik. Ritus ini dibuat sebagai ungkapan syukur keluarga atas hasil panen padi ladang. Ritus ini mengandung kekayaan nilai yang mengatur relasi di antara anggota keluarga, relasi keluarga dengan masyarakat, relasi keluarga dengan lingkungan dan para leluhur dan relasi keluarga dengan Tuhan. Nilai-nilai tersebut adalah nilai kerohanian, cinta kasih, penghargaan, persatuan, kesetiaan, keterbukaan dan ketaatan. Nilai-nilai di atas tidak saja berguna bagi kalangan sendiri, yaitu kelompok Keluarga Katolik dalam masyarakat Nuamuzi, tetapi juga merupakan sumbangan berharga bagi dunia kekristenan pada umumnya, yaitu Keluarga Katolik universal, karena nilai-nilai dalam ritus adat ini tidak bertentangan dengan ajaran iman Gereja. Nilai-nilai di atas justru membantu Keluarga Katolik untuk membangun semangat hidup posistif yang baik sesuai dengan peran dan tugasnya di tengah dunia. Semangat hidup positif yang perlu dibangun oleh Keluarga Katolik menurut nilai-nilai dalam ritus adat ini adalah menciptakan hidup doa di dalam keluarga, membangun Gereja sebagai Persekutuan Para Kudus di dalam keluarga, menjunjung tinggi sikap dan tindakan moral dengan cara menghargai sesama, membangun semangat solidaritas, menjadi pribadi yang terbuka dan taat serta semangat hidup positif yang terakhir adalah keluarga perlu berpartisipasi dalam pengembangan Gereja dan masyarakat. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO