Abstract :
Bagi para aktor politik, citra sangatlah penting. Citra yang baik akan meningkatkan elektabilitas sehingga kesempatan untuk memenangkan kontestasi politik pun kian terbuka lebar. Iklan di televisi adalah salah satu metode kampanye yang dianggap efektif untuk merekonstruksi realitas yang ada menjadi sebuah realitas sosial baru. Pilgub DKI Jakarta 2017 menarik diteliti mengingat salah satu pasangan yang bertarung dalam status tersangka kasus penistaan agama. Dalam sebuah survei yang dirilis charta politica terhadap Pilgub DKI Jakarta 2017 faktor emosional seperti agama dinilai penting. Iklan kampanye pasangan Basuki Thjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang menjadi objek penelitian ini merupakan iklan berdurasi 30 detik dengan format Announcement. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pisau bedah semiotika –ilmu mengenai relasi tanda- milik Roland Barthes yang menggunakan sistem signifikasi dua tahap yaitu denotatif –makna sebenarnya yang berada di permukaan- dan konotatif –makna kiasan yang lahir dari pengalaman kultural atau personal-, dimana pada tahap kedua ini mitos bercokol. Dalam iklan pasangan Ahok-Djarot didapatkan mitos Ahok-Djarot adalah cermin pemimpin politik yang bersih, membawa perubahan bagi masyarakat yang apatis dengan dunia politik yang terkenal kotor.
Kata Kunci: Semiotika Roland Barthes, Mitos.