Abstract :
Daun erpa (Aerva sanguinolenta) atau sambang colok merupakan tanaman yang memiliki sumber antosianin
yang menghasikan warna ungu sampai merah. Antosianin pada daun erpa (Aerva sanguinolenta) dapat dijadikan
sebagai zat warna alami dibidang laboratorium untuk pewarnaan Gram pada bakteri. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen, pada penelitian ini dilakukan pengujian ekstrak daun erpa (Aerva sanguinolenta)
menggunakan bakteri Staphyococcus aureus berbagai variasi pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% 50% 60%,
70%, 80%, 90% dan 100%. Untuk penilaiannya dilakukan oleh 5 panelis dengan memberi nilai skor sesuai
dengan nilaii skor yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji ekstrak daun erpa (aerva
sanguinolenta l.blume) pada konsentrasi 10% dan 20% banyaknya skor yang memilih skor 2. Pada konsentrasi
10% sebanyak 3 panelis dan pada konsentrasi 20% sebanyak 3 panelis. Sedangkan skor terbanyak yang dipilih
oleh 5 panelis untuk uji ekstrak daun erpa (aerva sanguinolenta l.blume) pada konsentrasi 30%, 40%, 50%,
60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% adalah skor 3. Tetapi pada kondisi 30% warna ungu yang dihasilkan untuk
mewarnai bakteri kurang pekat sempurna sedangkan pemilih skor 3 pada konsentrasi ekstrak daun erpa (aerva
sanguinolenta l.blume) 40% sampai 100% adalah sebanyak 5 panelis. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun
erpa (aerva sanguinolenta l.blume) dengan konsentrasi 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dapat
memenuhi parameter penilaian dengan hasil yang baik dan sama dengan zat warna Kristal violet.