DETAIL DOCUMENT
Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata [Lamk.] Pers.) Pada Mencit Jantan Swiss Webster
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
Author
FITRIANI, EVI
Subject
S1-Skripsi Farmasi 
Datestamp
2021-09-06 06:55:41 
Abstract :
Abstrak Di Indonesia secara tradisional masyarakat banyak menggunakan tanaman obat sebagai antidiare. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat antidiare yaitu tanaman daun cocor bebek. Daun cocor bebek dapat berpotensi sebagai antidiare berdasarkan kandungan kimia yang terdapat di dalamnya. Golongan senyawa flavonoid, tanin, polifenol, kuinon, dan steroid terbukti ada dalam ekstrak daun cocor bebek. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, maka perlu pembuktian melalui daun cocor bebek sebagai antidiare. Daun cocor bebek diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal. Pengujian ini menggunakan 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif diberi NaCMC 0,5%, kelompok kontrol positif diberi suspensi loperamid HCl, kelompok dosis uji diberi sediaan ekstrak etanol daun cocor bebek dengan dosis uji I (0,26 mg/20 gram bb mencit), kelompok dosis uji II (0,52 mg/20 gram bb mencit), dan kelompok dosis uji III (1,04 mg/20 gram bb mencit). Dari persentase efektivitas didapatkan hasil kontrol positif yaitu 51,94%, dosis uji I 33,39%, dosis uji II 49,45%, dan dosis uji III 57,79%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dosis terbaik yang memiliki aktivitas sebagai antidiare yaitu dosis uji III dengan persentase efektivitas 57,79% dengan kandungan senyawa kimia yang berpotensi sebagai antidiare yaitu flavonoid, tanin, dan steroid. Oleh : Evi Fitriani 31117062 
Institution Info

UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA