Abstract :
ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit degeneratif yang menjadi problem kesehatan di dunia. Penderita diabetes dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan komplikasi yang diakibatkan tingginya kadar glukosa darah salah satunya luka diabetes. Indonesia memiliki bermacam macam jenis tanaman yang berpotensi sebagai obat-obatan. Daun kirinyuh (Chromolaena odorata L) merupakan tanaman yang digunakan sebagai pengobatan luka. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan minyak atsiri daun kirinyuh memiliki manfaat sebagai anti jamur, antiinflamasi, antibakteri serta efektif pada penyembuhan luka. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah minyak atsiri daun kirinyuh memiliki aktivitas dan efektivitas dalam penyembuhan luka diabetes serta mengetahui apakah minyak atsiri daun kirinyuh ini dapat diformulasikan menjadi sediaan serum. Metode yang digunakan hewan uji diinduksi dengan alloxan dosis 150 mg/Kg BB tikus secara intraperitonial, kemudian diberi perlakuan selama 20 hari sesuai kelompoknya. Perlakuan dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, negatif, positif (Duoderm hydroactive gel) dan dosis uji sediaan serum minyak atsiri daun kirinyuh dibuat variasi konsentrasi 3%, 5%, dan 7%. Data analisis ONE WAY ANOVA didapatkan nilai signifikan 0,004 (p<0,05) menunjukan bahwa terdapat adanya perbedaan signifikan. Pada penelitian ini didapatkan bahwa pada dosis 1 dengan konsentrasi 3% serum minyak atsiri daun kirinyuh Chromolaena odorata (L.) memiliki efektivitas sebagai penyembuhan luka diabetes pada tikus jantan galur wistar.
Kata kunci: Chromolaena odorata (L), Penyembuhan luka , Diabetes, Serum.