DETAIL DOCUMENT
Representasi Perempuan dalam Berita Kriminal Kasus Korupsi di Detik.com (Kajian Analisis Wacana Norman Fairclough)
Total View This Week1
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Aws
Author
Rochmawati
Subject
HE Transportation and Communications 
Datestamp
2019-04-16 05:25:44 
Abstract :
Pemberitaan mengenai tertangkapnya para pelaku korupsi di Indonesia menjadi hal yang hangat untuk diperbincangkan. Media berlomba-lomba menyajikan pemberitaan semenarik mungkin agar khalayak mau membaca. Seringkali ditemui di berita kriminal yang melibatkan perempuan seperti pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan, dan human trafficking. Fokus penelitian ini pada kasus korupsi yang dilakukan Malinda Dee dan Atut Chosiah, dalam hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana perempuan direpresentasikan dalam teks berita. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana Norman Fairclough, khususnya pada dimensi analisis teks. Analisis ini berfokus pada tiga unsur yakni representasi, relasi, dan identitas. Dengan pisau bedah metode analisis wacana Norman Fairclough, peneliti menyimpulkan bahwa perempuan pelaku korupsi dipresentasikan secara buruk dan sering posisinya dimarjinalkan dalam teks berita dan pada judul, yang berunsur sensasional. Sosok perempuan seringkali digambarkan secara negatif, tidak jarang tubuh perempuan menjadi sorotan utama dibandingkan dengan fokus kasus utamanya. Dari kalimat-kalimat teks pembentukan representasi yang buruk ini, Detik.com terlihat mengusung pertarungan wacana antara narasumber melalui pernyataan-pernyataan yang menggiring pembaca ke arah pemaknaan berita yang terkesan buruk. Kata Kunci: Representasi Perempuan, Media, Analisis Wacana Norman Fairclough 
Institution Info

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Aws