Abstract :
Istilah bias gender secara umum diartikan sebagai ketimpangan dalam pemberian hak, kewajiban, ataupun perlakuan yang berbeda atas dasar perbedaan jenis kelamin. Munculnya bias gender pada buku teks pelajaran tidak jauh dari peran dan proses pelaku penerbit. Di Surabaya, terdapat salah satu penerbit buku teks pelajaran yang menerbitkan atas nama swasta, yaitu JP Books. Untuk mengetahui bagaimana pembagian peran dan proses pelaku penerbit JP Books dalam menentukan gender yang akan digunakan pada ilustrasi karakter buku teks pelajaran, maka dilakukan penelitian dengan judul “Peran dan Proses Pelaku Penerbit JP Books Dalam Menentukan Gender Ilustrasi Karakter Buku Teks Pelajaran Kurikulum 2013â€.
Metode riset yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif studi kasus dengan jenis dan sumber data melalui tim editor dan ilustrator redaksi JP Books yang dipilih melalui teknik key person dan purposive. Teknik pengumpulan dan pencatatan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Pembagian peran pelaku di JP Books sebagai penerbit swasta terdiri dari penulis, editor, desainer (layouter dan ilustrator), quality control (QC), konsultan, reviewer, dan penilai. Penulis sebagai pembuat naskah yang juga menentukan kapan karakter muncul dan ilustrator sebagai pembuat gambar karakter tersebut adalah yang paling berperan dalam penentuan gender ilustrasi karakter. Mereka memilih gender secara spontanitas dan melalui pertimbangan, (1) karakteristik buku K13; (2) tokoh utama dan pendukung; (3) budaya yang berlaku di masyarakat Indonesia dan nilai sifat masing-masing gender; (4) lama pengerjaan dan batas waktu pengumpulan. Meski jumlah antar jenis kelamin sudah ditampilkan seimbang, namun gender yang ditampilkan belum seimbang.
Kata kunci: Buku teks pelajaran, peran penerbit, gender ilustrasi karakter