DAMPAK TINGKAT PENCAHAYAAN LUAR RUANGAN LABORATORIUM REFRAKSI TERHADAP TINGKAT PENCAHAYAAN RUANGAN LABORATORIUM REFRAKSI STIKES BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA TAHUN 2019
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
Author
REVIANTI, RIKA
Subject
KTI DIII-Refraksi Optisi
Datestamp
2020-04-27 03:57:30
Abstract :
Tingkat pencahayaan dan sebaran pencahayaan ruangan yang sesuai dengan fungsi ruangan yang sesuai dengan fungsi ruangan sangat penting karena terkait dengan kenyamanan dan efektifitas ruang tersebut. Masalah penglihatan tidak bisa lepas dari peran cahaya, karena manusia tidak akan bisa melihat suatu benda bila tidak ada cahaya yang menimpa benda tersebut yang kemudian dipantulkan ke mata (Lintar 2011). Secara umum di Indonesia belum dilakukan analisa mengenai fenomena dasar penerangan untuk fasilitas belajar di laboratorium refraksi sehingga mahasiswa memiliki peluang untuk menderita kelelahan mata dan dapat mengganggu kesehatan terutama kesehatan pada gangguan penglihatan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pencahayaan luar Ruangan Laboratorium Refraksi 2019. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan observasi. Hasil penelitian menunjukan hasil bahwa Hasil rata rata pengukuran tingkat pencahayaan luar ruangan laboratorium refraksi di STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya yang diukur pada pukul 08.00 WIB dengan melakukan empat kategori pengukuran kategori rata-rata memperoleh hasil pencahayaan belum sesuai standar pencahayaan sedangkan pencahayaan ketika diukur pada siang hari pukul 14.00 WIB dengan melakukan pengkuran pencahayaan yang sama seperti pada pagi hari memperoleh hasil rata-rata tingkat pencahayaan luar ruangan laboratorium refraksi sudah memenuhi standar pencahayaan berdasarkan PERMENKES No 41/2015 tentang standar pelayanan Refraksi Optisi / Optometri. Kata kunci : Tingkat pencahayaan di luar ruangan laboratorium refraksi, Tingkat pencahayaan di dalam ruangan laboratorium refraksi
Tingkat pencahayaan dan sebaran pencahayaan ruangan yang sesuai dengan fungsi ruangan yang sesuai dengan fungsi ruangan sangat penting karena terkait dengan kenyamanan dan efektifitas ruang tersebut. Masalah penglihatan tidak bisa lepas dari peran cahaya, karena manusia tidak akan bisa melihat suatu benda bila tidak ada cahaya yang menimpa benda tersebut yang kemudian dipantulkan ke mata (Lintar 2011). Secara umum di Indonesia belum dilakukan analisa mengenai fenomena dasar penerangan untuk fasilitas belajar di laboratorium refraksi sehingga mahasiswa memiliki peluang untuk menderita kelelahan mata dan dapat mengganggu kesehatan terutama kesehatan pada gangguan penglihatan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pencahayaan luar Ruangan Laboratorium Refraksi 2019. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan observasi. Hasil penelitian menunjukan hasil bahwa Hasil rata rata pengukuran tingkat pencahayaan luar ruangan laboratorium refraksi di STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya yang diukur pada pukul 08.00 WIB dengan melakukan empat kategori pengukuran kategori rata-rata memperoleh hasil pencahayaan belum sesuai standar pencahayaan sedangkan pencahayaan ketika diukur pada siang hari pukul 14.00 WIB dengan melakukan pengkuran pencahayaan yang sama seperti pada pagi hari memperoleh hasil rata-rata tingkat pencahayaan luar ruangan laboratorium refraksi sudah memenuhi standar pencahayaan berdasarkan PERMENKES No 41/2015 tentang standar pelayanan Refraksi Optisi / Optometri. Kata kunci : Tingkat pencahayaan di luar ruangan laboratorium refraksi, Tingkat pencahayaan di dalam ruangan laboratorium refraksi
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
