KARAKTERISTIK MUTU SIMPLISIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK/ FRAKSI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C ) TERHADAP BAKTERI Staphylococcuss aureus DALAM SEDIAAN GEL ANTISEPTIK
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
Author
NURHUDAYA, AJI
Subject
S1-Skripsi Farmasi
Datestamp
2020-04-28 05:08:30
Abstract :
Daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C) mengandung tanin 1,8%, steroid, triterpenoid, minyak atsiri 1,5%, alkaloid, polifenol, flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Simplisia yang digunakan sebagai pengobatan dan pemeliharaan kesehatan harus memenuhi persyaratan mutu simplisia, Sehingga dapat menjamin mutu suatu sediaan obat. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui karakteristik mutu simplisia dan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dari ekstrak/ fraksi daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C) dalam sediaan gel antiseptik terhadap bakteri Staphylococus aureus. Metode: ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC), uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi (Cup-plate technique). Hasil: karateristik mutu simplisia memiliki kadar sari larut etanol 14,55%, kadar sari larut air 21,36%, kadar abu total 5,56%, kadar abu tidak larut asam 0,40%, kadar air 8% dan susut pengeringan 8,41%. Hasil pengujian antibakteri terbaik yaitu fraksi etil asetat, konsentrasi 1% fraksi etil asetat daun jeruk purut mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus yang setara dengan konsentrasi tetrasiklin HCl = 12,20 µg/mL. Sediaan gel antiseptik fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri lebih baik dibandingkan dengan sediaan gel antiseptik yang ada dipasaran dengan diameter zona hambat masing-masing 17,56 mm dan 11,33 mm. Sediaan gel antiseptik sesuai dengan peryaratan standar menurut Badan Standar Nasional Indonesia (BSNI/BSN/SNI) SNI 16-4380-1996 pada hasil pengujian yang didapat yaitu pH 6,1, homogenitas baik, viskositas yaitu sebesar 6410 cps. Kata Kunci: Cup-plate technique, Daun Jeruk Purut, Gel, Staphylococcus aureus.
Daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C) mengandung tanin 1,8%, steroid, triterpenoid, minyak atsiri 1,5%, alkaloid, polifenol, flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Simplisia yang digunakan sebagai pengobatan dan pemeliharaan kesehatan harus memenuhi persyaratan mutu simplisia, Sehingga dapat menjamin mutu suatu sediaan obat. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui karakteristik mutu simplisia dan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dari ekstrak/ fraksi daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C) dalam sediaan gel antiseptik terhadap bakteri Staphylococus aureus. Metode: ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC), uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi (Cup-plate technique). Hasil: karateristik mutu simplisia memiliki kadar sari larut etanol 14,55%, kadar sari larut air 21,36%, kadar abu total 5,56%, kadar abu tidak larut asam 0,40%, kadar air 8% dan susut pengeringan 8,41%. Hasil pengujian antibakteri terbaik yaitu fraksi etil asetat, konsentrasi 1% fraksi etil asetat daun jeruk purut mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus yang setara dengan konsentrasi tetrasiklin HCl = 12,20 µg/mL. Sediaan gel antiseptik fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri lebih baik dibandingkan dengan sediaan gel antiseptik yang ada dipasaran dengan diameter zona hambat masing-masing 17,56 mm dan 11,33 mm. Sediaan gel antiseptik sesuai dengan peryaratan standar menurut Badan Standar Nasional Indonesia (BSNI/BSN/SNI) SNI 16-4380-1996 pada hasil pengujian yang didapat yaitu pH 6,1, homogenitas baik, viskositas yaitu sebesar 6410 cps. Kata Kunci: Cup-plate technique, Daun Jeruk Purut, Gel, Staphylococcus aureus.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
