Abstract :
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana wacana rasisme dalam tayangan penghargaan film Academy Awards ke-88. Untuk mengetahui bagaimana wacana rasisme dalam tayangan penghargaan tersebut, peneliti menggunakan metode riset Critical Discourses Analysis (CDA) perspektif Teun A. van Dijk. Ada tiga dimensi untuk menganalisis yaitu dimensi teks, kognisi sosial, dan analisis sosial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan untuk menggambarkan praktik diskriminasi rasial yang terjadi dalam penghargaan Academy Awards ke-88, Chris Rock menggunakan istilah “Black Best Friendâ€, “Penghargaan Pilihan Orang Kulit Putih†dan “Secara berturut-turut, semua nominasi akting adalah orang kulit putihâ€. Ini berarti Academy Awards masih memandang kulit putih masih “lebih disukai†dari pada kulit hitam dalam suatu lembaga. Dengan kata lain, Academy Awards dipandang sebagai bentuk supremasi ras kulit putih terhadap ras lainnya. Chris Rock menggunakan model atau skema peristiwa. Pemahaman dan kognisi mental Chris Rock melihat dari apa yang dibicarakan masyarakat mengenai kontroversi dalam Academy Oscars ke-88, pengalaman Chris Rock tentang Hollywood industri hiburan kulit putih dan serta menggunakan komedi sebagai salah satu cara yang adil untuk menghubungkan antara kulit hitam maupun kulit putih.
Rating dijadikan sebagai praktik kekuasaan untuk meraup untung melihat dari perspektif stasiun televisi ABC sebagai institusi industri hiburan maupun pihak The Academy sendiri yang dilatar belakangi oleh pemikiran kapitalis komersial. Alasan memilih Chris Rock dijadikan daya tarik audience karena Chris Rock mempunyai modal berupa akses mempengaruhi wacana dengan basis penggemar di media sosial dengan jumlah banyak, serta penyiaran acara penghargaan film Academy Awards oleh televisi ABC yang sudah mencapai skala internasional.