IMPLEMENTASI PENGGUNAAN Standard Operating Procedure (SOP) PEMERIKSAAN KLINIK REFRAKSI DI OPTIK KOTA TASIKMALAYA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
Author
KHALILAH, ESTI
Subject
KTI DIII-Refraksi Optisi
Datestamp
2020-05-01 03:56:52
Abstract :
Penerapan penggunaan SOP pada pemeriksaan klinik refraksi yang dilakukan di optik merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh besar terhadap pelayanan petugas optik yang diterima oleh pasien. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa hasil penilaian enumerator untuk menilai kebutaan dan gangguan kesehatan tidak valid disertai keterbatasan dalam pengumpulan data visus yaitu tidak dilakukannya koreksi visus. Oleh karena itu dilakukan penelitian kepada petugas optik terhadap penggunaan SOP pemeriksaan klinik refraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui diterapkan atau tidaknya penggunaan SOP pemeriksaan refraksi klinik yang dilakukan oleh petugas optik di wilayah kota Tasikmalaya dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan petugas optik terhadap SOP pemeriksaan refraksi klinik. metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan observasi dan pemberian kuesioner kepada petugas optik. Subyek penelitian ini adalah 37 petugas optik yang ada di 4 optik wilayah Kota Tasikmalaya. Pengumpulan data dengan cara observasi dan kuesioner langsung menggunakan tabel check list. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan hasil kuesioner terhadap petugas optik, dimana terdapat (72,97%) petugas optik yang menerapkan tahapan SOP pemeriksaan klinik refraksi yang baik dan benar, dan dari keseluruhan hasil observasi terhadap petugas optik, dimana terdapat (18.91%) petugas optik yang menerapkan tahapan SOP pemeriksaan klinik refraksi yang baik dan benar. Dan disarankan kepada petugas optik untuk meneruskan jenjang pendidikan D3 Refraksi Optisi/Optometri. Kata kunci : SOP, Refraksi Klinik, Optik
Penerapan penggunaan SOP pada pemeriksaan klinik refraksi yang dilakukan di optik merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh besar terhadap pelayanan petugas optik yang diterima oleh pasien. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa hasil penilaian enumerator untuk menilai kebutaan dan gangguan kesehatan tidak valid disertai keterbatasan dalam pengumpulan data visus yaitu tidak dilakukannya koreksi visus. Oleh karena itu dilakukan penelitian kepada petugas optik terhadap penggunaan SOP pemeriksaan klinik refraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui diterapkan atau tidaknya penggunaan SOP pemeriksaan refraksi klinik yang dilakukan oleh petugas optik di wilayah kota Tasikmalaya dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan petugas optik terhadap SOP pemeriksaan refraksi klinik. metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan observasi dan pemberian kuesioner kepada petugas optik. Subyek penelitian ini adalah 37 petugas optik yang ada di 4 optik wilayah Kota Tasikmalaya. Pengumpulan data dengan cara observasi dan kuesioner langsung menggunakan tabel check list. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan hasil kuesioner terhadap petugas optik, dimana terdapat (72,97%) petugas optik yang menerapkan tahapan SOP pemeriksaan klinik refraksi yang baik dan benar, dan dari keseluruhan hasil observasi terhadap petugas optik, dimana terdapat (18.91%) petugas optik yang menerapkan tahapan SOP pemeriksaan klinik refraksi yang baik dan benar. Dan disarankan kepada petugas optik untuk meneruskan jenjang pendidikan D3 Refraksi Optisi/Optometri. Kata kunci : SOP, Refraksi Klinik, Optik
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
